Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Diisukan Dapat Restu Jadi Capres PDI-P, Bambang Pacul Sebut Tergantung Megawati

Kompas.com - 12/04/2023, 08:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengaku tak mengetahui apapun isu terkait Ganjar Pranowo yang digadang sebagai calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024.

Terkini, Ganjar Pranowo dikabarkan mendapatkan restu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dimajukan sebagai capres PDI-P.

"Soal Pak Ganjar, saya enggak tahu menahu. Itu sudah dari dulu aku jawab tergantung ketua umum," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Pacul mengatakan kewenangan terkait nama yang akan diusung sebagai capres maupun cawapres ada di tangan Megawati.

Baca juga: Muncul Isu Ganjar Dipastikan Jadi Capres dari PDI-P, FX Rudy: Tunggu Instruksi Bu Mega

Oleh karena itu, dia mengaku tidak tahu siapa nama kader PDI-P yang akan dimajukan oleh Megawati nantinya.

"Itu di bawah ketua umum kami untuk capres cawapres. Apakah itu nanti Pak Ganjar atau siapapun itu tergantung ketua umum," ucap dia.

Menurut Pacul, tak ada satu pun yang bisa memastikan kebenaran pernyataan siapapun, termasuk FX Rudy yang selama ini dikenal "getol" mendukung Ganjar, kecuali Megawati.

"Yang bisa dikonfirmasi adalah Bu Mega. Kalau Pak Rudy mungkin beliau punya feeling atau insting yang hebat atau sudah diberi kabar oleh ibu, aku enggak tahu. Iya toh," jawab Pacul.

Baca juga: Gibran Sebut Jokowi dan Ganjar Bicara Soal Politik Selama di Solo, Pengamat: Berdampak Negatif untuk Prabowo

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan, calon presiden (capres) yang diusung pada Pemilu 2024 menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut disampaikan FX Rudy, sapaan akrabnya, menjawab adanya pemberitaan terkait kepastian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P.

"Keputusan capres masih menunggu keputusan Ketua Umum. Jadi saya belum pernah diwawancarai wartawan siapapun kok. Tadi ada yang telepon tak suruh tanya ke Pak Sekjen (PDI-P)," kata Rudy ditemui wartawan di rumahnya Pucangsawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/4/2023) malam.

Baca juga: Ganjar dan Jokowi Akrab di Jawa Tengah, PDI-P: Yang Dikesankan Ada Masalah, Ternyata Tidak Ada

Rudy mengatakan, sebagai kader, di bawah dirinya akan tetap menunggu instruksi dari Ketua Umum Megawati. Dirinya tidak akan mendahului sebelum Ketua Umum mengumumkan sendiri capres yang akan diusung di Pemilu 2024.

"Sebagai kader partai di bawah tetap menunggu instruksi Ketua Umum. Tidak berani saya mendahului Ketua Umum, ngapain. Ndak pernah saya mendahului," ungkap Rudy.

Rudy menyampaikan capres yang diusung PDI-P pada Pemilu 2024 adalah kader partai. Akan tetapi, siapa kader PDI-P yang akan diusung sebagai capres 2024 adalah keputusan Megawati Soekarnoputri.

"Lha takono (tanya) Bu Mega. Kan Bu Mega (menyampaikan) capres kader. Lha kadere sopo? Kadernya banyak termasuk saya kader. Jadi tidak ada yang mewancarai saya menyebut eksplisit Ganjar itu tidak ada. Sehari saya di rumah kok," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com