Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tetap di Gerindra, Sandiaga Akan Terus di Bawah Bayang-bayang Prabowo, Mustahil Jadi Capres

Kompas.com - 12/04/2023, 08:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, Sandiaga Uno akan terus berada di bawah bayang-bayang nama besar Prabowo Subianto jika tetap berada di Partai Gerindra.

Meski Sandi punya jabatan mentereng sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, pamornya akan tetap kalah dibandingkan sang ketua umum, Prabowo Subianto.

Situasi ini dinilai kurang menguntungkan buat Sandi jika hendak mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2024.

"Kalau Sandi masih di Gerindra ya bukan hanya mimpinya yang terkubur, tapi dia selalu berada di bawah bayang-bayang Prabowo Subianto," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (12/3/2023).

Baca juga: Sandiaga Pamit Keluar dari Gerindra, Prabowo Minta Dipikirkan Lagi

Internal Gerindra sendiri telah berulang kali menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) pada pemilu mendatang. Prabowo pun telah mengumumkan kesediaannya untuk kembali maju sebagai calon RI-1.

Menurut Adi, jika Sandiaga punya keinginan menjadi capres atau calon wakil presiden (cawapres), satu-satunya cara adalah dengan hengkang dari Gerindra.

"Kalau Sandi terus berada di Gerindra, maka terkubur sudah mimpi Sandi untuk bisa maju capres atau cawapres, karena apa pun judulnya, satu-satunya capres dari Gerindra itu adalah Prabowo Subianto, bukan Sandiaga Uno," ujar Adi.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun dinilai bisa menjadi rumah baru yang tepat buat Sandi. Pertama, partai berlambang Kabah itu tak punya figur menonjol.

Sehingga, jika bergabung, sangat mungkin Sandi diusulkan PPP sebagai capres atau cawapres.

"Ke depan Sandi ini akan menjadi figur sentral di PPP yang akan membuat PPP bisa berkembang secara signifikan. Tentu Sandi bakal berkolaborasi dengan nama-nama besar lainnya ada di PPP," kata Adi.

Baca juga: Prabowo Ungguli Survei Capres LSI, Gerindra Ungkit Hubungan Baik dengan Jokowi

Selain itu, sebagai partai politik Islam, partai pimpinan Muhammad Mardiono tersebut dinilai menarik perhatian banyak partai politik nasionalis.

Saat ini PPP juga tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Meski kerja sama ketiga partai sudah cukup mengusung pasangan capres-cawapres, hingga kini koalisi tersebut belum punya bakal calon RI-1 dan RI-2. Diyakini, nama Sandiaga akan diusulkan sebagai salah satu kandidat jika bergabung ke PPP.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu pun dinilai berpeluang diusung sebagai capres atau cawapres KIB mengingat elektabilitasnya terbilang mumpuni.

Oleh karenanya, meski secara elektabilitas PPP jauh tertinggal di bawah Gerindra, menurut Adi, melihat sejumlah keuntungan yang menggiurkan, tak heran jika Sandiaga tergiur untuk berpindah haluan.

"Saya kira pilihan Sandi sangat rasional karena PPP sangat mungkin akan mempromosikan dia sebagai orang yang akan maju di 2024," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, isu Sandiaga berpindah ke PPP timbul tenggelam selama beberapa bulan terakhir. Kabar kepindahan Sandi ini dikuatkan oleh elite Partai Gerindra.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Sandi telah berpamitan ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Namun, Prabowo meminta Sandi mempertimbangkan matang-matang keputusannya itu.

Baca juga: Gerindra: Semua Partai Ngarep Prabowo Jadi Magnet Koalisi Besar di Pemilu 2024

"Pak Prabowo menyampaikan untuk kebaikan Sandi, apakah itu sudah dipertimbangkan matang-matang, sudah dipikirkan masak-masak," ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2023).

Belum ada jawaban tegas dari Sandiaga perihal ini. Dia selalu membawa-bawa kalimat 'patuh terhadap ketua umum' ketika ditanya mengenai isu kepindahannya ke PPP.

Terbaru, Sandi menegaskan, dirinya belum menyatakan secara resmi telah keluar dari Gerindra.

“Di bulan suci Ramadhan ini kita lagi memantapkan ibadah kita, sedikit jeda untuk berbicara politik praktis,” ujar Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com