Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Semua Partai "Ngarep" Prabowo Jadi Magnet Koalisi Besar di Pemilu 2024

Kompas.com - 09/04/2023, 20:25 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kunjungan PAN, PBB, dan Perindo ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto baru-baru ini merupakan tanda kepercayaan mereka kepada Prabowo untuk memimpin koalisi besar.

Muzani mengeklaim koalisi besar ini sudah mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka dari itu, Muzani meyakini sosok Prabowo bisa menjadi magnet bagi partai politik lain untuk bergabung ke dalam koalisi besar.

Baca juga: Sinyal Perindo-PBB-PAN Ingin Masuk KIR dan Dukung Prabowo Menguat

"Kunjungan-kunjugan itu menjadi harapan semua partai politik untuk menjadikan Pak Prabowo sebagai magnet koalisi pada Pemilu 2024," ujar Muzani dalam keterangannya, Minggu (9/4/2023).

Muzani pun menginstruksikan seluruh kader Gerindra untuk mengambil peran penting dalam memberikan kontribusi terbaik bagi kemenangan Prabowo dan Gerindra di 2024.

Menurut dia, salah satu caranya adalah dengan tidak mengambil tindakan atau keputusan yang salah.

Dia juga mengingatkan agar selalu menjaga mulut untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang salah.

"Jagalah mulutmu, perbuatan, tindakan, dan pergaulan. Karena itu bisa menjadi masalah dan memperberat perjuangan untuk meraih kemenangan di 2024," tutur Muzani.

Baca juga: Sandiaga Tunggu Prabowo Legowo Soal Anies, Gerindra: Keputusan di Tangan Sandi

"Karena di bulan suci yang baik ini, patutnya kita menjaga diri, melatih diri, menahan diri untuk tidak mengucapkan perkataan yang tidak perlu, melakukan perbuatan yang tidak perlu. Bergaul lah dengan orang-orang baik, agar keberkahan selalu menyertai perjuangan kita," sambung dia.

Sementara itu, kata Muzani, pemberitaan mengenai Prabowo belakangan ini selalu menjadi berita utama di sejumlah media masa cetak, online, maupun televisi.

Muzani meyakini kunjungan 3 partai menjadi bukti bahwa Prabowo adalah sosok jalan tengah yang dianggap mampu memimpin bangsa Indonesia ke depan untuk lebih baik.

Apalagi, dengan dunia yang sedang mengalami ketidakpastian, maka Indonesia memerlukan jalan tengah.

Baca juga: Survei LSI: Simulasi Tiga Capres, Elektabilitas Prabowo Teratas dengan 30,3 Persen

Dia mengatakan Indonesia perlu memiliki pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, sehingga pemimpin itu akan menjadi sosok yang peduli bagi rakyat, bangsa, dan negaranya.

"Pemimpin yang tidak sibuk memikirkan keluarga dan partainya. Dan sosok yang dianggap paling pas dengan itu adalah Prabowo Subianto," imbuh Muzani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aspri Wamenkumham dan Pengacara Turut Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

Aspri Wamenkumham dan Pengacara Turut Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

Nasional
TKN Prabowo-Gibran: 82,9 Juta Warga Baru Dapat Makan Siang-Susu Gratis pada 2029

TKN Prabowo-Gibran: 82,9 Juta Warga Baru Dapat Makan Siang-Susu Gratis pada 2029

Nasional
Bahlil: Pembangunan IKN Sudah Diatur UU, Siapa Pun Wajib Laksanakan

Bahlil: Pembangunan IKN Sudah Diatur UU, Siapa Pun Wajib Laksanakan

Nasional
Bawaslu Panggil 2 Kubu Apdesi Telusuri Dugaan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Bawaslu Panggil 2 Kubu Apdesi Telusuri Dugaan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lewat Usul DPRD

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lewat Usul DPRD

Nasional
PDI-P Yakin Ganjar-Mahfud Raup 60 Persen Suara di Kaltim

PDI-P Yakin Ganjar-Mahfud Raup 60 Persen Suara di Kaltim

Nasional
Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan Pengaruhi Hakim Agung Ubah Putusan

Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan Pengaruhi Hakim Agung Ubah Putusan

Nasional
Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

Nasional
Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Nasional
Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Nasional
KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

Nasional
Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Nasional
Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Nasional
Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Nasional
Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com