Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Wacana Koalisi Besar, PDI-P Sebut Tak Akan Jalan Sendiri pada Pilpres 2024

Kompas.com - 07/04/2023, 15:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Soejono mengatakan, partainya tak akan berjalan sendirian pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Namun demikian, dia belum bisa memastikan dengan partai mana saja PDI-P bakal berkoalisi.

Ini disampaikan Nusyirwan menanggapi wacana pembentukan koalisi besar yang disebut-sebut bakal menggabungkan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Tidak mungkin nanti kita hanya sendirian, pasti akan mengajak untuk membangun koalisi," katanya dalam program Kompas Petang Kompas TV, Kamis (6/4/2023).

"Itu sudah terbukti sampai saat ini karena di pemerintahan saat ini tidak hanya PDI-P saja atau yang mengusungnya saja, tapi juga ada partai yang lain," tuturnya.

Baca juga: Saat Bawaslu Terbentur Aturannya Sendiri Soal Bagi-bagi Amplop Kader PDI-P

Nusyirwan mengakui bahwa partainya ingin mengusung kader sendiri sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024. Kendati begitu, dia bilang, keinginan itu tak ada kaitannya dengan rencana PDI-P untuk berkoalisi dengan partai lain.

Menurut Nusyirwan, keinginan partainya mengusung kader sendiri sebagai capres bukan muncul baru-baru ini. Hal itu sudah kerap disampaikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hanya saja, kata dia, hingga kini Megawati belum mengumumkan sosok capres yang bakal diusung partai banteng untuk pemilu mendatang.

"Jadi sejak awal dahulu pada saat acara-acara partai, Ibu (Megawati) sudah mengatakan bahwa calon presiden itu adalah dari kader partai. Itu tidak ada korelasinya dengan koalisi," ujarnya.

Baca juga: Akui Endorsement Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Tokoh, Sekjen PDI-P: Namanya Juga Presiden

Ditanya soal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan lima ketua umum partai politik beberapa waktu lalu, Nusyirwan menilai, itu bukan bagian dari upaya pembentukan koalisi besar. Oleh karenanya, kata dia, PDI-P tak ambil pusing terkait pertemuan itu.

"Jadi tidak tercermin sedikit pun bahwa kehadiran itu adalah dalam rangka untuk pembentukan koalisi, saya tidak melihat itu," tutur mantan anggota DPR RI tersebut.

Sebagaimana diketahui, para ketua umum partai politik pendukung pemerintah bertemu dengan Presiden Jokowi dalam acara "Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI" yang digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Dalam acara yang diinisiasi oleh PAN itu, Partai Nasdem tak diundang. Sementara, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri turut diundang, namun tak hadir karena beralasan sedang di luar negeri.

Praktis, pertemuan itu hanya dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Ketum Partai Golkar, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), dan Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pada pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu berpeluang bergabung. Prabowo menilai, kedua koalisi satu frekuensi.

“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk. Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” kata Prabowo usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: PDI-P dan Gubernur Bali Khawatir Kedatangan Timnas Israel Picu Teror, Densus 88 Tak Temukan Ancaman Terorisme

Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR. Namun, dia memastikan, ketua umum partai masing-masing koalisi akan berkomunikasi lebih intens lagi.

“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” ujar Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata kepala negara kepada awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com