Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Kompas.com - 01/05/2024, 18:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabinet menteri di era Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak hanya akan diisi dari unsur profesional dan partai pendukung koalisi.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai, kabinet periode mendatang juga akan diisi oleh orang-orang di luar partai yang dekat dengan Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Representasi dari sisi kekuatan politik. Nanti ada jatah Jokowi, ada jatah Prabowo sekian alias partai Jokowi ada partai Prabowo,” kata Hanta dalam tayangan I NI LUH di YouTube Kompas TV, seperti diizinkan dikutip pada Rabu (1/5/2024).

Hanta mengistilahkan orang dekat Prabowo dan Jokowi dengan sebutan partai. Namun, ia menyebut orang dekat tersebut tidak harus dari partai politik.

Baca juga: Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Salah satu nama orang dekat Prabowo yang diprediksi menjadi menteri di era Prabowo-Gibran adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

“Ada beberapa nama partai Prabowo saya istilahkan. Tidak harus Gerindra. Sjafrie Sjamsoeddin satu nama yang itu, (saat ini) penasihat ahli, itu termasuk yang sangat dekat, orang kepercayaan Prabowo,” ujar Hanta.

“Jadi ada Dasco (Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad) katanya, itu Dasco yang sipil, yang komandan partainya. Kemudian ada komandan jenderalnya teritorialnya kalau tidak salah Pak Sjafrie yang sangat dipercaya, apakah posisi menhan atau apa ya,” kata dia.

Sementara itu, untuk nama-nama orang dekat dari Jokowi yang kemungkinan menjadi menteri di era Prabowo-Gibran ada sejumlah menteri yang menjabat, di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Untuk orang dekat Jokowi yang kini tidak menjabat tetapi berpotensi menjadi menteri di pemerintahan selanjutnya adalah eks politikus PDI-P Maruarar Sirait.

“Yang tidak di kabinet, Pak Maruarar Sirait, Bang Ara, itu orangnya Jokowi. Mungkin sangat besar, dia dekat dengan Prabowo, dulu sangat dekat dengan Jokowi. Dugaan saya masuk kabinet Bang Ara,” tutur dia.

Baca juga: Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jika Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan masih ingin menjabat, kemungkinan juga akan kembali menjadi menteri.

Sebab, Luhut adalah orang yang dekat dengan Jokowi dan Prabowo. Akan tetapi, menurut Hanta, hal ini tetap bergantung dengan keinginan Luhut.

“Kan Pak luhut mengatakan akan pensiun. Ini saya kira bergantung pada Pak Luhut juga,” ucap dia.

Menurut Hanta, jika Luhut pensiun, ada juga kemungkinan ia menitipkan nama menggantikannya penggantinya untuk menjadi menteri.

“Jadi saham politiknya Pak Luhut ganti orang dugaan saya, kalau Pak Luhut enggak mau ambil ada titipan Pak Luhut,” kata dia.

Baca juga: PKS dan PPP Berpeluang Ikuti Jejak Nasdem-PKB Gabung Koalisi Prabowo

Lebih lanjut, Hanta berpandangan, posisi menteri triumvirat yakni Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan tidak akan diserahkan kepada partai politik.

Begitu juga dengan posisi menteri strategis yang berkaitan menguasai hajat hidup rakyat, misalnya Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, serta Mensesneg.

“Jadi yang ini saya kira tidak sembarangan dikasih ke partai, sekedar bagi, silakan ini buat Golkar, ini buat PAN. Wilayah itu saya kira wilayah eksklusif Jokowi dan Prabowo,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com