Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain AHY, Aher, Khofifah, Tim Delapan KPP Sebut Ada 2 Kandidat Lain Cawapres Anies

Kompas.com - 03/04/2023, 19:48 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sugeng Suparwoto mengungkapkan dua kandidat lain calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Oleh karenanya, total kandidat cawapres Anies saat ini adalah lima orang, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher; serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Memang lima (kandidat) dari dulu untuk mengerucut ke tiga itu kan butuh proses,” ujar Sugeng pada Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Ia mengatakan, salah satu kandidat berasal dari koalisi partai politik (parpol) yang tengah disebut-sebut bisa bersatu menjadi koalisi besar.

Baca juga: Tim Delapan KPP Sebut Telah Dapat 5 Figur Kandidat Cawapres Anies

Kedua koalisi itu adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Clue-clue-nya salah satunya di koalisi besar itu juga,” kata Sugeng.

Sementara itu, kandidat terakhir merupakan figur non-parpol.

Sugeng mengklaim pihaknya telah berkomunikasi dan mendapatkan kesediaan dari kelima kandidat cawapres tersebut.

Kelimanya, kata Sugeng, punya semangat yang sama untuk legowo jika akhirnya tidak dipilih mendampingi Anies pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Karena di antaranya itu juga saling ikhlas, siapa pun yang jadi malah tetap support,” ujarnya.

Baca juga: Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 Wis Wayahe Anies

Di sisi lain, ia mengatakan, KPP tak buru-buru untuk memilih cawapres Anies. Alasannya, pengumuman itu menunggu momentum yang tepat karena merupakan bagian dari strategi pemenangan.

Menurut Sugeng, KPP masih ingin menunggu siapa kandidat capres-cawapres yang akan muncul sebagai penantang Anies.

“Kita sangat menghitung dari sisi taktis begitu karena nama-nama yang sudah di kantong ini sudah memenuhi seluruh apa yang dikriteriakan kemarin,” katanya.

“Cuma tinggal lantas siapanya (yang dipilih), karena menghitung dari aspek strategi politik,” ujar Sugeng lagi.

Baca juga: AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies, tapi Terganjal Restu Surya Paloh

Saat ini, Tim Delapan tengah membantu Anies untuk mencari figur cawapres untuk melaju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Meski sudah terbentuk, KPP sendiri belum melakukan deklarasi besar-besaran karena menunggu figur cawapres terpilih.

Ketiga ketua umum parpol KPP, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS telah menyerahkan penentuan cawapres pada Anies Baswedan.

Baca juga: Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres, AHY Diprediksi Tinggalkan Anies karena Tak Dapat Limpahan Elektoral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com