JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam tak yakin Presiden Joko Widodo bakal menyentil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Memang, Ganjar menjadi salah satu yang lantang menolak kepesertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 yang sedianya digelar di Indonesia pada Mei-Juni mendatang.
Namun, menurut Umam, bisa jadi penolakan tersebut bukan merupakan sikap pribadi Ganjar, melainkan agenda besar partainya, PDI Perjuangan.
"Jika demikian, kecil kemungkinan Jokowi akan menghukum Ganjar karena manuver itu akan dianggap sebagai gimik yang sejatinya strategi politik semata," kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2022).
Selain Ganjar, sejumlah elite PDI-P juga menyuarakan penolakan terhadap Timnas Israel di Piala Dunia U20. Sebutlah Gubernur Bali I Wayan Koster.
Menurut Umam, tak menutup kemungkinan sikap Ganjar dan Koster itu bagian dari agenda politik yang dioperasikan oleh elite partai banteng.
Mungkin saja, PDI-P ingin memanfaatkan momentum ini untuk menepis tudingan bahwa pemerintah dan partai pengusungnya pro-Israel.
Sebaliknya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut hendak menunjukkan loyalitasnya terhadap nilai-nilai Soekarnoisme yang antikolonial.
Baca juga: Respons Jokowi soal Ganjar-Koster Tolak Timnas Israel: Ini Negara Demokrasi, tapi...
Dengan demikian, manuver ini diharapkan bisa membangkitkan sentimen positif terhadap elektoral PDI-P, terutama dari segmen pemilih muslim dan nasionalis.
"Artinya, Jokowi sudah paham strategi itu, namun ada miskalkulasi terkait sikap dan keputusan FIFA (membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20)," ujar Umam.
Namun, sebaliknya, jika manuver Ganjar ternyata merupakan sikap pribadi yang dia tempuh demi keuntungan elektoral, lanjut Umam, besar kemungkinan sikap politik Jokowi terhadap orang nomor satu di Jawa Tengah itu berubah.
Bahkan, sinyal dukungan yang beberapa kali ditunjukkan presiden ke Ganjar sebagai kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 mungkin dialihkan ke nama lain.
"Jika tidak ada proses klarifikasi yang memasai, dukungan Jokowi bisa bergeser kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024," katanya.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Diprediksi Tergerus Imbas Pembatalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
Kendati demikian, Umam menduga, elektabilitas Ganjar sebagai sosok yang digadang-gadang menjadi capres terkuat bakal tergerus imbas persoalan ini.
Sebab, oleh publik, politisi PDI-P itu dianggap menjadi salah satu penyebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
"Mencermati respons kemarahan netizen terhadap Ganjar pasca kegagalan Piala Dunia U20 ini, ada kemungkinan elektabilitas Ganjar terkoreksi atau mengalami penurunan, terutama dari segmen kelompok pemilih muda dan penggemar sepak bola nasional," kata Umam.
"Untuk itu, Ganjar harus berpikir keras mencari langkah mitigasi untuk menemukan solusi guna mengantisipasi masalah ini," tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Sebelumnya, Ganjar menjadi salah satu kepala daerah yang lantang menolak keikutsertaan Timnas Israel di gelaran Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu bilang, sebagai kader PDI-P, ia mesti memegang teguh amanat Presiden Soekarno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh
Namun, usai Indonesia diumumkan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, Ganjar mengaku kecewa.
"Yo kecewalah! Wong kita sudah menyiapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saya yang bisa kita lajutkan" katanya, Kamis (30/3/2023).
Ganjar pun tak menyoal jika dirinya kini diserang warganet karena dianggap menjadi salah satu penyebab pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah U20 2023. Namun demikian, ia meminta agar publik tidak menyerang istri dan anaknya di dunia maya.
"Selalu sih, itu risiko sebuah keputusan. Kalau boleh, seranglah Ganjar, jangan serang istri saya, jangan serang anak saya," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.