Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 08:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta TNI/Polri memberikan jaminan keamanan yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Hal ini menyusul adanya kasus kematian seorang dokter spesialis paru yang telah mengabdi selama enam tahun di Nabire, Papua Tengah, Mawarthi Susanti.

“Saya secara khusus meminta TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memberikan jaminan keamanan yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya," kata Budi dalam siaran pers, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Dokter Mawar Ditangan Petugas Cleaning Service di Nabire

Budi menyampaikan, jaminan keamanan, keselamatan, dan kesehatan merupakan hak dari setiap tenaga kesehatan, khususnya bagi mereka yang mengemban misi kemanusiaan hingga ke pelosok nusantara.

Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dapat memastikan tenaga kesehatan yang sedang bertugas terlindungi keselamatannya, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.

"Sehingga nakes di manapun ditempatkan, bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ucap Budi.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi upaya kepolisian dalam mengusut kematian dokter Mawarthi Susanti.

Baca juga: 20 Hari Mengungkap Kematian Dokter Mawar, Dibunuh Petugas Kebersihan yang Mengaku Sakit Hati

Ia menyatakan, mendiang dokter bernama Mawar itu adalah sosok dokter yang penuh dedikasi, cinta dan tanggung jawab akan profesinya.

Kecintaannya ini dibuktikan dengan menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama 6 tahun. Saat ditemukan meninggal pada 9 Maret 2023, Mawar tengah dalam masa tunggu untuk kepindahan lokasi penugasan.

“Saya mengapresiasi, Polri khususnya Polda Papua, yang telah mengusut dan menangkap tersangka,” ujar Budi.

Sebelumnya diberitakan, kematian dokter paru di Papua disebut janggal. Sebab, saat ditemukan meninggal, di tubuh dokter MS terdapat luka lebam dan punggung membiru.

Terbaru, polisi menangkap pelaku berinisial KY yang merupakan petugas cleaning service di RSUD Nabire.

Baca juga: Polisi Sudah 6 Kali Olah TKP Terkait Kematian Dokter Paru yang Meninggal Tak Wajar di Nabire

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, pelaku mengaku membunuh korban karena sakit hati.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," kata Fakhiri di Jayapura, seperti dikutip dari Tribun-Papua.com, Rabu (29/3/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menpan-RB Bertemu Pejabat Pemerintah Estonia, Bahas soal Pelayanan Publik Digital

Menpan-RB Bertemu Pejabat Pemerintah Estonia, Bahas soal Pelayanan Publik Digital

Nasional
Jokowi Cawe-cawe Pemilu tetapi Janji Hormati Pilihan Rakyat

Jokowi Cawe-cawe Pemilu tetapi Janji Hormati Pilihan Rakyat

Nasional
PDI-P Pertanyakan Dasar Pernyataan Denny Indrayana soal Putusan Sistem Pemilu

PDI-P Pertanyakan Dasar Pernyataan Denny Indrayana soal Putusan Sistem Pemilu

Nasional
KPK Duga Windy Idol Terima Uang Terkait Jual Beli Perkara di MA

KPK Duga Windy Idol Terima Uang Terkait Jual Beli Perkara di MA

Nasional
Ratusan Relawan Dukung Bobby Nasution Jadi Gubernur Sumut

Ratusan Relawan Dukung Bobby Nasution Jadi Gubernur Sumut

Nasional
KPU Hapus Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye untuk Pemilu 2024

KPU Hapus Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye untuk Pemilu 2024

Nasional
Penjelasan Istana soal Cawe-cawe yang Dimaksud Presiden Jokowi

Penjelasan Istana soal Cawe-cawe yang Dimaksud Presiden Jokowi

Nasional
Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu, Ketua KPU: Yang Sekarang Infonya Benar atau Tidak, 'Wallahualam'...

Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu, Ketua KPU: Yang Sekarang Infonya Benar atau Tidak, "Wallahualam"...

Nasional
PDI-P Siapkan 10 Nama Cawapres untuk Ganjar Pranowo, PPP Usul 2 Nama

PDI-P Siapkan 10 Nama Cawapres untuk Ganjar Pranowo, PPP Usul 2 Nama

Nasional
Pemerintah Segera Luncurkan Golden Visa untuk WNA Bertalenta

Pemerintah Segera Luncurkan Golden Visa untuk WNA Bertalenta

Nasional
Mahfud MD: 'Flexing' Tak Langgar Hukum, tetapi Langgar Moral

Mahfud MD: "Flexing" Tak Langgar Hukum, tetapi Langgar Moral

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Minta Polisi Usut Kebocoran Putusan MK | SBY Sebut Ada yang Ingin Demokrat Gagal Pemilu

[POPULER NASIONAL] Mahfud Minta Polisi Usut Kebocoran Putusan MK | SBY Sebut Ada yang Ingin Demokrat Gagal Pemilu

Nasional
KPU Optimistis MA Tolak Kasasi Prima soal Penundaan Pemilu

KPU Optimistis MA Tolak Kasasi Prima soal Penundaan Pemilu

Nasional
Memperkuat 'Party-ID' Lewat Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Memperkuat "Party-ID" Lewat Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Nasional
Hari Nasional dan Internasional Bulan Juni 2023

Hari Nasional dan Internasional Bulan Juni 2023

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com