Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 06:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali berbicara mengenai perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Menurut Presiden, reshuffle akan segera dilakukan.

Pernyataan itu disampaikan saat sesi tanya jawab dengan wartawan usai Presiden menjajal naik kereta api dari Stasiun Maros ke Stasiun Rammang-Rammang di Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023).

Jawaban Presiden dikatakan usai wartawan bertanya apakah ada rencana reshuffle karena jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) kosong setelah Zainudin Amali terpilih jadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"(Reshuffle kabinet) Segera," kata Jokowi dengan tegas sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Johan Budi Ingatkan Mahfud: Pak Jokowi Tak Suka Menteri Debat di Luar, Langsung Di-reshuffle

Ketika ditanya kapan kepastian jadwal reshuffle, Jokowi kembali menjawab singkat. "Segera," katanya.

Presiden tampak dengan cepat merespons soal pertanyaan reshuffle itu. Jawabannya disampaikan secara tegas. Bahkan setelah memberikan jawaban, Jokowi tersenyum.

Beda dari jawaban-jawaban sebelumnya

Sebelumnya, pada 6 Maret 2023, Presiden Jokowi juga pernah ditanya mengenai perombakan kabinet.

Saat itu, Kepala Negara menyatakan bahwa reshuffle belum akan dilakukan.

"Belum (belum ada reshuffle)," kata Jokowi saat menjawab pertanyaan jurnalis di Bandung.

Beberapa hari sebelum itu, yakni pada 3 Maret 2023, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan dirinya belum mendapat informasi perombakan kabinet dari Jokowi.

"Presiden juga belum bilang sama saya bahwa akan me-reshuffle, belum bilang," kata Ma'ruf saat itu.

Baca juga: Jokowi: Reshuffle Kabinet Segera

Jika merujuk pernyataan Presiden pada awal Maret lalu tersebut, tampak ada perbedaan dari caranya menjawab mengenai isu perombakan kabinet.

Sebelum pernyataan pada Rabu kemarin yang mengatakan "segera", Jokowi tercatat selalu menjawab isu reshuffle dengan kata "belum" atau "tunggu saja".

Jawaban khas dari Jokowi saat ditanya mengenai reshuffle ini sudah disampaikannya sejak akhir 2022.

Pada 31 Januari 2023, Jokowi juga menjawab perntanyaan mengenai kepastian reshuffle dengan jawaban "ditunggu saja besok"

Reshuffle yang belum kunjung terjadi

Berdasarkan catatan Kompas.com sejak akhir 2022 hingga 2023 ini, Presiden Jokowi sudah beberapa kali ditanya wartawan mengenai isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Pada 23 Desember 2022, Presiden ditanyai tanggapan tentang hasil survei terbaru dari lembaga Charta Politika yang menyebutkan mayoritas responden sepakat bila Presiden merombak kabinet Indonesia Maju.

Jokowi hanya menjawab singkat soal kemungkinan itu. "Mungkin," ujar Jokowi kepada awak media usai meresmikan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat.

Saat awak media menanyakan apakah kemungkinan reshuffle dilaksanakan awal 2023, Jokowi tidak memberikan jawaban pasti. "Ya nanti," ujarnya.

Sementara itu, isu perombakan kabinet sebenarnya mengemuka menjelang akhir 2022. Terlebih setelah salah satu parpol koalisi pendukung Jokowi, yakni Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada November tahun lalu.

Baca juga: Soal Kemungkinan Reshuffle Rabu Pon 8 Maret, Jokowi: Belum

Upaya pencapresan itu pun mendapat reaksi dari parpol koalisi dan relawan Jokowi. Beberapa dari mereka mendukung wacana reshuffle yang menyasar menteri-menteri dari Nasdem.

Salah satu penyebabnya karena langkah Nasdem yang dinilai berseberangan dengan permintaan Jokowi yang meminta hati-hati dan jangan terburu-buru menentukan sosok capres.

Saat ini, ada tiga menteri dari Nasdem yang duduk di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Ketiganya yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurnaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Keberadaan menteri-menteri itu juga pernah disinggung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaungi Jokowi saat ini.

Pada Desember 2022, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal Partai Nasdem, yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.

Namun demikian, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi tidak banyak berkomentar saat media meminta tanggapannya.

"PDI-P menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDI-P menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi.

Jokowi lalu kembali ditanya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas. "Clue-nya, ya sudah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Wapres: Presiden Belum Bilang sama Saya

Setelahnya, Presiden Jokowi kembali memberikan tanggapannya saat ditanya soal isu perombakan kabinet yang disebut-sebut mungkin terjadi pada awal 2023.

Dalam keterangannya pada Senin 2 Januari 2023, Presiden menegaskan agar masyarakat menunggu saja kapan reshuffle terjadi. "Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

Setelah itu, reshuffle digadang-gadang akan dilakukan Jokowi pada 1 Februari 2023 yang bertepatan dengan hari Rabu Pon. Adapun Rabu Pon biasa digunakan Jokowi untuk mengumumkan keputusan politik yang penting. Akan tetapi, reshuffle tidak terjadi pada 1 Februari.

Setelah itu, sejumlah pihak menduga perombakan kabinet akan dilakukan pada Rabu Pahing di bulan Maret ini.

Baca juga: Jokowi Bertemu Ade Irfan Pulungan dan Andrinof Chaniago, Sinyal Reshuffle Kian Dekat?

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id pada 21 Februari 2023, perombakan kabinet segera dilakukan Presiden Jokowi setidaknya pada awal Maret. Hal itu menyusul Zainudin Amali yang sudah menyatakan mundur sebagai Menpora.

Salah seorang staf di lingkungan Istana saat itu menyatakan reshuffle dilakukan sebelum memasuki masa Ramadhan 2023.

"Jika bulan puasa dimulai pada Rabu atau tanggal 22 Maret mendatang, reshuffle tentu sebelumnya. Ya, kalau hari baik Pak Jokowi, kan, biasanya Rabu Pon. Cek saja tanggal berapa itu saat Rabu Pon," kata staf tersebut.

Bahkan, menurut keterangan staf itu, selain Zainudin Amali besar kemungkinan akan ada beberapa menteri lain yang diganti. Yakni bisa tiga atau empat menteri. "Tunggu saja waktunya, semua kan bisa dinamis," katanya. Namun demikian, hingga hari memasuki akhir Maret, reshuffle kabinet belum juga terjadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

Nasional
Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Nasional
Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Nasional
Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Nasional
LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

Nasional
Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Nasional
Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Nasional
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Nasional
Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Nasional
Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Nasional
BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

Nasional
Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan 'Status Quo'

Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan "Status Quo"

Nasional
MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

Nasional
Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com