JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan kepolisian negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk mencari para buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui sistem police to police.
"Polri saat ini juga membuat kerja sama dengan beberapa negara di ASEAN untuk mempermudah pencarian para pelaku (korupsi) dengan skema police to police," ujar Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
"Saat ini kami sedang keliling ke beberapa negara ASEAN," kata dia.
Baca juga: Direktur Operasional KSP Indosurya Suwito Ayub Buron, Polri Ajukan Red Notice
Menurut Sigit, kerja sama yang sudah dilakukan dapat membantu menangkap pelaku atau para buron yang saat ini berada di luar Indoensia, khususnya di negara-negara yang telah melakukan kerja sama police to police dengan Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan saat ditanya soal buron KPK, salah satunya Harun Masiku yang saat ini masih dicari oleh KPK.
Menurut Presiden, persoalan pencarian buron KPK merupakan hal sangat teknis.
Oleh karena itu, waktu yang diperlukan untuk menangkap buron pun berbeda-beda.
"Bahwa ada yang belum ketemu setahun, tapi baru enam bulan ketemu juga ada, tapi ada juga yang belum ketemu," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
"Ya kalau barangnya ada, ya pasti ditemukan dong," kata dia.
Baca juga: Harun Masiku Tak Kunjung Ketemu, Jokowi: Kalau Barangnya Ada, Pasti Ditemukan ...
Ketua KPK Firli Bahuri yang berada di samping Presiden Jokowi lantas menjelaskan, sesungguhnya saat ini ada 21 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) KPK.
Dari 21 orang itu, KPK sudah menangkap 17 orang di antaranya.
"Sehingga sekarang masih ada empat orang lagi. Teranyar yang kita tangkap adalah IA yang kita tangkap di Aceh dan sekarang sedang menjalani proses hukum," ujar Firli.
"Sementara empat orang lagi, HM (Harun Masiku), RHP (Ricky Ham Pagawak) PT (Paulus Tannos), dan KK (Kirana Kotama) ini sedang kita lakukan pengejaran," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.