Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW: "Presisi" Polri Diuji Terkait Keterbukaan Informasi Sidang Etik Kasus Brigadir J

Kompas.com - 06/01/2023, 21:17 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndonesia Police Watch (IPW) mendorong Polri untuk transparan memberikan informasi terkait sidang etik atas anggota yang diduga terlibat dalam dugaan pelanggaran kode etik di peristiwa kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, penerapan slogan “Presisi” Polri diuji terkait  keterbukaan informasi dalam hal sidang etik kasus tersebut.

“Publik menanti transparansi polri terkait hal tersebut. Jangan ramai di awal kasus kemudian redam ditelan waktu. Presisi polri diuji dalam hal keterbukaan informasi sidang etik tersebut,” kata Sugeng saat dihubungi, Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Polri Diminta Transparan Sampaikan Proses Pelaksanaan Sidang Etik Anggotanya Terkait Kasus Brigadir J

Berdasarkan catatan Kompas.com, ada lebih dari 30 anggota Polri diduga melakukan pelanggaran etik terkait kasus Brigadir J.

Sebanyak 18 anggota di antaranya sudah menjalani sidang etik. Namun, belasan lainnya masih belum diketahui apakah sudah disidang etik atau belum.

Sugeng mengatakan, Polri harus menuntaskan kerja Tim Khusus (Timsus) dan Inspektorat Khusus (Itsus) Polri yang menganani kasus kematian Yosua.

Menurut dia, hal itu termasuk memberi informasi soal putusan sidang KKEP dan banding yang telah digelar kepada sejumlah anggota.

“Proses sidang etik harus mengedepankan rasa keadilan, yang bersalah dihukum sesuai tingkat kesalahan. Bila tidak bersalah harus dibebaskan dari sanksi,” ujar dia.

Kapolri telah memutasi 34 anggotanya pada 22 Agustus 2022 imbas dari kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.

Mereka semua dimutasi berdasarkan rekomendasi dari Inspektorat Khusus (Itsus) yang menangani perkara penembakan Brigadir Yosua.

Dari catatan Kompas.com, per 31 Oktober 2022, ada 19 anggota yang menjalani sidang etik, termasuk mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Baca juga: Bharada E Tetap Yakin Bripka RR dan Kuat Maruf Lihat Sambo Tembak Brigadir J

Mereka adalah 5 terdakwa obstruction of justice, yaitu Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, Kompol Baiquni Wibowo, dan Kompol Chuck Putranto.

Selanjutnya, sejumlah polisi lain yang disidang etik karena bersikap tak profesional, yakni AKP Dyah Candrawati, AKBP Pujiyarto, AKBP Jerry Raymond Siagian, Bharada Sadam, Brigadir Frillyan Fitri Rosadi, Briptu Firman Dwi Ariyanto, Briptu Sigid Mukti Hanggono, Iptu Januar Arifin, AKP Idham Fadilah, Iptu Hardista Pramana Tampubolon, Ipda Arsyad Daiva Gunawan, AKBP Raindra Ramadhan Syah, Kombes Murbani Budi Pitono, serta AKBP Ridwan Soplanit.

Daftar terdakwa kasus Brigadir J

Adapun Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan ajudan dari Ferdy Sambo yang telah meninggal dunia akibat dibunuh pada 8 Juli 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com