"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Jokowi mengaku tak mempersoalkan jika sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu buat Prabowo dan Ganjar untuk berlaga di Pilpres 2024.
Menurutnya, dalam sebuah negara demokrasi, mustahil bagi seorang presiden untuk melarang anak buahnya maju sebagai calon presiden.
Melihat dinamika ini, beberapa nama tak mau ketinggalan. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto misalnya, merasa mendapat dukungan dari Jokowi soal Pilpres 2024.
Airlangga yang juga punya keinginan menjadi capres ini merasa dukungan Jokowi tak hanya disampaikan ke Prabowo, tetapi juga dirinya.
"Tentunya kan presiden selalu bilang salah satu calon. Waktu ultah Golkar kan jelas,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (7/11/2022) malam.
Baca juga: Jokowi Lempar Sinyal Dukungan Capres, Wacana Duet Prabowo-Puan Menguat Lagi?
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga pernah mengungkap hal serupa. Paloh bilang, sebelum partainya mendeklarasikan pencapresan Anies Baswedan, dirinya lebih dulu memberi tahu Jokowi.
Menurut Paloh, Jokowi menyambut baik rencana Nasdem mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada pilpres mendatang.
"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies, beliau ucapkan, 'Ya baik, bagus, saya menghargai itu'. Dan saya pikir ini lebih dari cukup," kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Belakangan, sikap Jokowi yang vokal soal pencapresan ini menuai kritik, termasuk dari sejumlah elite partai politik.
PDI Perjuangan, partai yang menaungi Jokowi, bahkan mengingatkan presiden ketujuh RI itu agar tak terlibat dalam politik praktis seperti urusan pilpres.
"Presiden RI kan tidak boleh terlibat di dalam kontestasi pemilu," kata Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022).
Senada, Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Panjaitan juga menyatakan bahwa Jokowi terlalu jauh dalam meramaikan bursa pencapresan.
Baca juga: PDI-P Anggap Pernyataan Jokowi Hanya untuk Besarkan Hati Prabowo, Bukan Dukungan
Menurutnya ada banyak persoalan bangsa yang harus dipikirkan Jokowi, seperti urusan politik, hingga pandemi Covid-19, ketimbang urusan calon presiden.
"Saya kira presiden tidak mesti terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan," ujarnya.