Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salip-menyalip Ganjar, Prabowo, dan Anies Menuju Panggung Pilpres 2024

Kompas.com - 27/10/2022, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun jelang pembukaan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024, hawa politik Tanah Air kian memanas.

Persaingan elektabilitas satu tokoh dengan yang lain semakin ketat, bahkan salip menyalip.

Di bursa capres, ada sejumlah nama yang bersaing di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Puan 1 Persen, Ganjar 23,2 Persen

Sementara, bursa calon RI-2 diramaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan lainnya.

Meski hingga kini belum ada capres cawapres definitif, para tokoh mulai memainkan manuver-manuver politik, berharap jadi yang terbaik.

Saling salip

Kompetisi elektabilitas para tokoh politik memang telah dimulai sejak lama. Namun, semakin hari, pertarungan kian sengit.

Berkaca dari survei berbagai lembaga, elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai capres terus mengalami dinamika.

Jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (26/10/2022) misalnya, mencatatkan elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 23,2 persen. Dengan angka tersebut, Ganjar berhasil menduduki puncak elektabilitas capres, menggeser nama Prabowo Subianto.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Anies Meningkat, Prabowo Menurun

Tingkat keterpilihan politisi PDI Perjuangan itu memang naik dibandingkan survei sebelumnya. Pada Juni 2022, elektabilitasnya tercatat 22 persen, sedangkan pada Januari 2022 sebesar 20,5 persen.

Sementara, dalam survei yang dirilis Oktober, Prabowo mengantongi elektabilitas 17,6 persen, merosot tajam dibanding survei Juni 2022 sebesar 25,3 persen, dan survei Januari yang mencapai 26,5 persen.

Mengekor rapat, Anies Baswedan duduk di peringkat ketiga dengan elektabilitas 16,5 persen. Angka itu naik dari elektabilitas survei Juni 2022 sebesar 12,6 persen, dan survei Januari 2022 dengan capaian 14,2 persen.

Survei juga merekam sejumlah tokoh dengan elektabilitas capres di bawah 10 persen. Suara Ridwan Kamil melonjak drastis dengan tingkat keterpilihan 8,5 persen.

Kemudian, tingkat keterpilihan tokoh-tokoh lainnya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno (2,5 persen), lalu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (2,3 persen).

Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (2,2 persen), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,2 persen).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ridwan Kamil Terbaik di Papan Tengah

Ada pula nama Ketua DPR RI Puan Maharani (1 persen), lalu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (0,7 persen).

Di urutan berikutnya ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,5 persen), terakhir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (0,3 persen).

Dalam survei lain yang dirilis Populi Center pada Rabu (26/10/2022), Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 29,7 persen.

Namun, berbeda dari survei Litbang Kompas, dalam survei ini Anies berada di urutan kedua dengan elektabilitas yang tak terpaut jauh sebesar 29,2 persen, lalu Prabowo dengan tingkat keterpilihan 27,6 persen.

Adapun dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Sabtu (22/10/2022), Ganjar memimpin dengan elektabilitas 24,0 persen.

Diikuti oleh Prabowo dengan tingkat keterpilihan 21,0 persen, dan Anies yang elektabilitasnya 18,7 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Geser Prabowo di Urutan Pertama

Sosok cawapres

Di gelanggang pemilihan calon wakil presiden, survei Litbang Kompas yang dirilis Oktober 2022 menempatkan sosok Ridwan Kamil di urutan teratas dengah elektabilitas 11,5 persen. Tingkat keterpilihan mantan Wali Kota Bandung tersebut melonjak hampir 5 persen dari survei periode sebelumnya.

Emil, demikian sapaan akrabnya, berhasil mengungguli sejumlah tokoh seperti Sandiaga Uno yang elektabilitasnya sebesar 11,5 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 6,6 persen.

Masih menyangkut survei elektabilitas cawapres, ada tiga nama yang sebenarnya digadang-gadang menjadi capres yakni mantan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Elektabilitas Anies sebagai cawapres berada di urutan ketiga dengan besaran 9,3 persen, Ganjar di peringkat keempat dengan tingkat keterpilihan 7,3 persen, dan Prabowo di urutan keenam dengan elektabilitas 4,4 persen.

Nama-nama lainnya yakni Tri Rismaharini (2,5 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,4 persen), lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,7 persen).

Selanjutnya, ada Puan Maharani (1,4 persen), Ketua Umu PKB Muhaimin Iskandar (1,0 persen), dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukan Mahfud MD (0,8 persen).

Survei Populi Center pada periode yang sama juga menunjukkan hasil serupa. Menurut survei tersebut, Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling banyak diinginkan sebagai cawapres dengan elektabitas 17,1 persen.

Lalu ada nama Sandiaga Uno (15,8 persen), AHY (12,3 persen), Andika Perkasa (8,3 persen), Erick Thohir (7,8 persen), dan Khofifah (7,3 persen).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan AHY Figur Cawapres Elektabilitas Tertinggi

Penuh dinamika

Dari tiga nama yang kerap merajai survei capres, dua di antaranya telah menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden.

Prabowo menjadi sosok yang pertama mendeklarasikan dirinya bakal mencalonkan diri sebagai presiden. Deklarasi itu diumumkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Gerindra yang digelar pada Agustus lalu.

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Sementara, awal Oktober kemarin, Anies Baswedan diumumkan sebagai capres Partai Nasdem. Meski tak bergabung sebagai kader Nasdem, Anies mengaku siap dengan tugas barunya.

"Kami siap calon presiden. Dengan mohon rida Allah dan seluruh kerendahan hati, kami terima demi bangsa Indonesia," ujar Anies di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ganjar Tertinggi sebagai Capres, Ridwan Kamil Cawapres

Hanya Ganjar yang hingga kini belum dideklarasikan oleh PDI-P. Sedianya, Ganjar sempat menyatakan kesiapannya maju sebagai capres jika partainya berkenan mengusung dia.

Namun, pernyataan Gubernur Jawa Tengah itu justru berujung sanksi teguran lisan dari partainya.

Pengakuan Ganjar dianggap multitafsir. Sebabnya, PDI-P belum mengumumkan satu pun nama capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Elite partai banteng pun berulang kali menegaskan bahwa perihal capres dan cawapres masih menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpunan tertinggi.

"Semua kader mesti siap. Apa pun. Tapi keputusan ada di ketua umum dan itu adalah keputusan kongres dan semua kader harus ikut," kata Ganjar di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com