Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tarik Investor Tanam Modal di IKN, Kementerian Investasi/BKPM Paparkan Sejumlah Upaya Nyata

Kompas.com - 20/10/2022, 16:33 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki sejumlah upaya nyata untuk menarik investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Cahyo Purnomo dalam acara web seminar (webinar) melalui Zoom meeting dan live streaming di YouTube Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Webinar bertajuk “Menilik Ibu Kota Nusantara (IKN)” itu digelar berkat kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Investasi/BKPM.

Pada kesempatan tersebut, Cahyo Purnomo mengatakan, upaya pertama Kementerian Investasi/BKPM untuk menarik investasi adalah dengan menyusun kebijakan.

Dalam hal tersebut, kata dia, Kementerian Investasi/BKPM merumuskan Rancangan Undang-undang (RUU) Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pemberian Izin Usaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas yang Akan Ditawarkan kepada Investor di IKN.

“Kedua, kegiatan promosi. Kami menyiapkan projects ready-to-offer, yang terdiri dari proyek-proyek pembangunan utama di bidang infrastruktur dan industri pendukungnya,” imbuh Cahyo.

Baca juga: 14 Lingkup Industri Kreatif

Setelah itu, lanjut dia, Kementerian Investasi/BKPM mendukung digelarnya pre-market sounding oleh Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berupa kegiatan sosialisasi peluang investasi di IKN pada 22 Agustus 2022.

Dalam sosialisasi tersebut, OIKN juga mendapatkan masukan terkait pengembangan IKN dari para investor.

“Selanjutnya, kami mendukung pelaksanaan market sounding. Forum jajak pasar ini telah dilakukan OIKN bersama Kadin di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022),” jelas Cahyo.

Jajak pasar yang dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) itu dilaksanakan untuk mempromosikan berbagai potensi investasi di IKN serta mendengarkan berbagai aspirasi dari investor.

“Kami sering mendengar salah satu kendala pelaku usaha itu terkait isu ketersediaan lahan. Nah, di proyek ini akan dipastikan bahwa lahan sudah tersedia. Jadi intinya semua proses tersebut akan membantu para pelaku usaha dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi,” ucap Cahyo.

Baca juga: Menteri Investasi Bantah Pembangunan di IKN Masih Sepi Investor

Ia menjelaskan, Kementerian Investasi/BKPM sendiri secara khusus terus menyampaikan peluang investasi di IKN, bahkan melalui kantor perwakilan di sembilan negara.

Dengan promosi secara signifikan, Kementerian Investasi/BKPM berupaya menangkap minat investor yang ingin menanam modal di IKN agar bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan konkret.

Fokus pada pengusaha dalam negeri

Webinar bertajuk ?Menilik Ibu Kota Nusantara (IKN)? melalui Zoom meeting dan live streaming di YouTube Kompas.com, Rabu (19/10/2022).DOK. YouTube Kompas.com Webinar bertajuk ?Menilik Ibu Kota Nusantara (IKN)? melalui Zoom meeting dan live streaming di YouTube Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi mengatakan, kegiatan pre-market sounding ditujukan untuk menggali masukan dari para pengusaha selaku calon investor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com