Salin Artikel

Tarik Investor Tanam Modal di IKN, Kementerian Investasi/BKPM Paparkan Sejumlah Upaya Nyata

KOMPAS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki sejumlah upaya nyata untuk menarik investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Cahyo Purnomo dalam acara web seminar (webinar) melalui Zoom meeting dan live streaming di YouTube Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Webinar bertajuk “Menilik Ibu Kota Nusantara (IKN)” itu digelar berkat kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Investasi/BKPM.

Pada kesempatan tersebut, Cahyo Purnomo mengatakan, upaya pertama Kementerian Investasi/BKPM untuk menarik investasi adalah dengan menyusun kebijakan.

Dalam hal tersebut, kata dia, Kementerian Investasi/BKPM merumuskan Rancangan Undang-undang (RUU) Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pemberian Izin Usaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas yang Akan Ditawarkan kepada Investor di IKN.

“Kedua, kegiatan promosi. Kami menyiapkan projects ready-to-offer, yang terdiri dari proyek-proyek pembangunan utama di bidang infrastruktur dan industri pendukungnya,” imbuh Cahyo.

Setelah itu, lanjut dia, Kementerian Investasi/BKPM mendukung digelarnya pre-market sounding oleh Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berupa kegiatan sosialisasi peluang investasi di IKN pada 22 Agustus 2022.

Dalam sosialisasi tersebut, OIKN juga mendapatkan masukan terkait pengembangan IKN dari para investor.

“Selanjutnya, kami mendukung pelaksanaan market sounding. Forum jajak pasar ini telah dilakukan OIKN bersama Kadin di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022),” jelas Cahyo.

Jajak pasar yang dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) itu dilaksanakan untuk mempromosikan berbagai potensi investasi di IKN serta mendengarkan berbagai aspirasi dari investor.

“Kami sering mendengar salah satu kendala pelaku usaha itu terkait isu ketersediaan lahan. Nah, di proyek ini akan dipastikan bahwa lahan sudah tersedia. Jadi intinya semua proses tersebut akan membantu para pelaku usaha dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi,” ucap Cahyo.

Ia menjelaskan, Kementerian Investasi/BKPM sendiri secara khusus terus menyampaikan peluang investasi di IKN, bahkan melalui kantor perwakilan di sembilan negara.

Dengan promosi secara signifikan, Kementerian Investasi/BKPM berupaya menangkap minat investor yang ingin menanam modal di IKN agar bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan konkret.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi mengatakan, kegiatan pre-market sounding ditujukan untuk menggali masukan dari para pengusaha selaku calon investor.

“Saat ini fokus kami adalah menggaet minat pengusaha dalam negeri. Kami berharap tidak hanya sebatas komitmen, tetapi bagaimana bisa mengeksekusi pembangunan itu agar dapat disegerakan,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Ali, pemerintah saat ini sudah membangun secara masif berbagai kebutuhan untuk kemudahan berusaha, seperti menyediakan sarana dan prasana infrastruktur yang memungkinkan menjadi dana investasi dalam bentuk pembangunan agar dapat difungsikan dengan cepat.

Ia menjelaskan, pihaknya juga mengutamakan dukungan dari pihak lain, termasuk masyarakat lokal sebagai calon pelaku pembangunan.

“Untuk itu, kami membuat kebijakan mengikutsertakan masyarakat lokal lewat pelatihan pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa berkembang dalam membangun IKN,” jelas Ali.

Siap dampingi dan fasilitasi calon investor

Pada kesempatan yang sama, Cahyo mengungkapkan bahwa Kementerian Investasi/BKPM sejauh ini telah memfasilitasi beberapa peminat investasi sekaligus mendampingi kunjungan ke IKN guna melihat peluang investasi yang ditawarkan.

“Alhamdulilah, pada 23 Juni 2022 sampai 24 Juni 2022, Jepang sudah berkunjung ke IKN. Kemudian, diadakan acara ‘Seminar On Investment Opportunity In IKN’ oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) di Balikpapan,” ujarnya.

Kementerian Investasi/BKPM juga sudah melakukan “Focus Group Discussion (FGD) on IKN” di Balikpapan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Malaysia pada 5 September 2022.

Ia menyebutkan, pertemuan dengan Kedutaan Besar Malaysia juga merupakan langkah konkret pihaknya untuk bertugas mengawal minat investasi agar bisa ditindaklanjuti.

“Ini hanya beberapa contoh minat investasi dari para pengusaha tersebut. Kami harap semua bisa direalisasikan. Kami tidak ingin hal ini berhenti di komitmen awal, jadi harus kami kawal betul dengan berbagai langkah guna memastikan kerja sama lebih lanjut,” ujar Cahyo.

Ia menyatakan, tugas Kementerian Investasi/BKPM dalam membantu peningkatan investasi di IKN akan selesai apabila para pengusaha, setidaknya sudah mendirikan badan hukum, nomor induk berusaha untuk kemudian dilanjutkan unit lainnya.

Sementara itu, Ali Berawi mengatakan bahwa IKN sangat terbuka dengan semua para pihak, baik investor, pengusaha, dan masyarakat yang ingin berpartisipasi membangun peradaban baru di Indonesia.

“Jadi IKN diharapkan akan membawa Indonesia untuk menjadi negara maju dan harapannya 100 tahun Indonesia Emas, kita akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia. Mari bersama membangun IKN,” imbuhnya.

Ali menyatakan, pembangunan IKN hanya akan berhasil jika semua pihak bahu-membahu dan bergotong royong membuat IKN sebagai kebanggaan negara.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/20/16332771/tarik-investor-tanam-modal-di-ikn-kementerian-investasi-bkpm-paparkan

Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke