Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermain di Kebun Kakao Pinrang Sulsel yang "Disuntik" Mondelez International ...

Kompas.com - 23/09/2022, 00:27 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Setelah beberapa bulan kemudian, barulah tanaman tersebut dipindahkan ke lahan yang sudah tersedia di kebun kakao.

Baca juga: 5 Aktivitas di Desa Coklat Bali, Seharian Jadi Petani Kakao

Adapun pohon kakao tidak boleh mendapat terlalu banyak sinar matahari.

Itu sebabnya, di sekitar pohon kakao, ada beberapa pohon lain yang ditanam untuk menghalangi sinar matahari di sekitarnya, seperti pohon durian, pisang, dan lainnya.

Pohon durian dan pisang dipilih petani lantaran buahnya juga dimanfaatkan sebagai penghasilan tambahan.


Sementara itu, tanaman kakao membutuhkan perhatian lebih dari petani yang menanam.

Sehingga, petani kakao diharuskan selalu mengunjungi kebunnya untuk mengontrol kondisi pohon dan buah kakaonya.

Perayaan 10 tahun Cocoa Life

Director Sustainability South East Asia Mondelez International Andi Sitti Asmayanti menjelaskan bahwa Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012.

Program ini ditujukan untuk mensejahterakan petani dan komunitas kakao.

Selain itu, program tersebut juga berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan.

"Memasuki 10 tahun perjalanannya, program Cocoa Life secara global telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses, mulai dari memberdayakan hampir 210.000 petani dan menjangkau lebih dari 3 juta anggota komunitas di seluruh dunia, serta telah menginvestasikan lebih dari 400 juta dolar AS dalam mendukung mata pencaharian petani," papar Yanti.

"Pencapaian tersebut jauh melampaui target global pada 2022, yaitu memberdayakan 200.000 petani dan satu juta anggota komunitas, dengan target investasi sebesar 400 juta dolar AS,” sambungnya.

Baca juga: Perusahaan Ini Bikin Cokelat Tanpa Kakao, Alasannya Layak Dipuji

Dari sisi pemberdayaan komunitas berbasis pendekatan Community Action Plans (CAP), program ini telah memberdayakan lebih dari 2.400 komunitas kakao di bawah naungan Cocoa Life.

Yanti menyebutkan, Cocoa Life memprioritaskan investasi di infrastruktur sekolah, air dan kesehatan.

Selanjutnya, dari sisi lingkungan, program Cocoa Life juga telah melakukan pemetaan lebih dari 198.000 lahan pertanian untuk membantu mencegah deforestasi pertanian Kakao di seluruh dunia.

Selain itu, saat ini program Cocoa Life memenuhi 75 persen kebutuhan produksi cokelat Mondelez International, dan ditargetkan mencapai 100 persen pada 2025.

Lebih lanjut, berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2022, tercatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil kakao terbesar dunia, bahkan dan jadi yang terbesar di Asia.

“Program Cocoa Life di Indonesia hingga saat ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani, dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” imbuh Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com