Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermain di Kebun Kakao Pinrang Sulsel yang "Disuntik" Mondelez International ...

Kompas.com - 23/09/2022, 00:27 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com - Para petani kakao di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat 'suntikan' bantuan dari program Cocoa Life besutan PT Mondelez International.

Begini rasanya satu hari bermain di kebun kakao binaan Cocoa Life.

Awak media berkesempatan mengunjungi kebun kakao milik seorang petani binaan Cocoa Life bernama Suardi pada Rabu (21/9/2022).

Suardi mengaku sudah sejak lama menjadi petani kakao. Namun, pada 2018, Suardi dibina oleh Mondelez International untuk membuka lahan kebun kakaonya dari awal lagi.

Baca juga: Kala Petani di Pinrang Sulsel Pasrah Tanam Cokelat karena Harga Kakao Anjlok...

 

Dia memilih membuka lahan baru lantaran tanaman kakao milik Suardi sudah tua, di mana fungsi akarnya sudah menurun, sehingga memerlukan peremajaan.

Peremajaan tanaman kakao membuat pohonnya menjadi lebih produktif dalam memproduksi buah.

"Tahun 2020 mulai berbuah. Biasa kerja ke kebun sehari mulai jam 07.00 sampai 10.00 Wita. Kalau sudah panas ngurus ternak. Baru sore jam 16.00 atau 18.00 Wita selesai di kebun," ujar Suardi saat ditemui.

Suardi menjelaskan, sehari-hari dia biasa mencari buah kakao yang busuk karena penyakit ataupun diserang hama.

Selain itu, dia juga menjaga ketinggian rumput di kebun agar tidak lebat.

Dalam satu bulan, Suardi bisa panen dua kali. Buah kakao yang ia petik mencapai 40 kg untuk kemudian dijual kepada pembeli.

Saat ini, harga kakao di Pinrang sedang turun, kisaran Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu.

"Hasil penjualannya untuk masa depan anak. Sekarang masih SD kelas 4," katanya.

Sebelum dijual, buah kakao terlebih dahulu dibelah dengan alat khusus yang terbuat dari kayu. Tujuannya untuk mengambil biji dari buah kakao.

Adapun biji dari buah kakao biasa diolah menjadi cemilan berupa cokelat.

Sementara, daging dari biji kakao memiliki rasa asam.

Proses pembelahan buah kakao untuk diambil bijinya, di mana biji kakao merupakan bahan baku dari cemilan cokelat, Rabu (21/9/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Proses pembelahan buah kakao untuk diambil bijinya, di mana biji kakao merupakan bahan baku dari cemilan cokelat, Rabu (21/9/2022).

Setelah biji diambil, petani akan menumpuknya. Tumpukan biji kakao ditutup dengan kain atau daun pisang selama 3-7 hari.

Lapisan pulp manis yang melapisi biji kakao kemudian terfermentasi dan membuatnya hangat. Proses ini akan menguatkan rasa kakao.

Barulah kemudian biji dikeringkan di bawah terik matahari selama beberapa hari.

Bagaimana jika buah kakao busuk karena terserang penyakit atau hama?

Buah kakao dipanen oleh petani apabila sudah berwarna kemerahan. Namun, buah kakao mudah busuk karena diserang hama dan penyakit.

Jika hal tersebut terjadi, maka petani akan memotong buah kakao dari pohonnya. Pemotongan dilakukan agar penyakit di buah itu tidak menular ke buah lainnya.

Petani menyiapkan sebuah lubang di kebun khusus untuk buah kakao yang membusuk.

Buah kakao busuk sengaja ditaruh di lubang yang mendapat banyak cahaya matahari agar cepat mengering.

Buah kakao busuk yang sudah mengering bisa disulap menjadi pupuk yang menguntungkan bagi tanaman kakao lain.

"Kalau di situ (lubang) dia kena matahari terus, nanti jamurnya hilang. Ketika dia sudah hancur sekitar 3-6 bulan, itu kita keluarkan lagi jadi pupuk organik," kata agronomist dari Barry Callebaut, yang tergabung dalam program Cocoa Life, Umar Jamaluddin.

Bagian lain dari kakao bisa dimanfaatkan

Selanjutnya, Umar menyampaikan bahwa bukan hanya cokelat saja yang bisa dihasilkan dari kakao.

Dia menyebut, bagian-bagian lain dari kakao juga bisa dimanfaatkan, misalnya untuk pasta gigi hingga bubuk cokelat.

"Ya kalau kakao itu kan dia hasil kalau setengah jadi itu ada minyak lemaknya, kemudian ada bubuk, kemudian pasta. Jadi tergantung juga, kalau untuk yang lemak banyak juga itu untuk farmasi," terangnya.

Baca juga: Keluhan Petani Kakao dan Upaya Pemerintah-Swasta agar Budi Daya Cokelat di Pinrang Sulsel Tetap Eksis

Kemudian, kata Umar, cangkang buah kakao juga bisa dimanfaatkan. Biasanya, cangkang kakao digunakan petani untuk dijadikan sabun cuci piring.

Tidak hanya itu, buah kakao bisa dijadikan kompos. Umar mengatakan, buah kakao memiliki kandungan nitrogen yang sangat tinggi.

Pembibitan tanaman kakao

Selain membantu petani menanam kakao dan membuka lahan untuk kebunnya, program Cocoa Life turut membantu petani dari segi pembibitan.

Salah satu petani binaan Cocoa Life yang fokus di bidang pembibitan adalah Rudi.

Dia mengatakan, penanaman tanaman kakao dilakukan secara ketat agar produktivitas dan kualitas buah kokoanya terjaga.

Proses pembibitan dimulai dengan menanam biji kakao ke dalam tanah.

Setelah muncul batang, kemudian ditempel ke tunas pohon kakao yang sudah pernah berbuah.

Sehingga, tanaman kakao yang baru tumbuh ini akan memiliki tingkat produktivitas yang sama dengan pohon sebelumnya.

"Ada delapan nursery yang binaan Cocoa Life. Satu nursery bisa 25 ribu bibit," jelas Rudi.

Setelah beberapa bulan kemudian, barulah tanaman tersebut dipindahkan ke lahan yang sudah tersedia di kebun kakao.

Baca juga: 5 Aktivitas di Desa Coklat Bali, Seharian Jadi Petani Kakao

Adapun pohon kakao tidak boleh mendapat terlalu banyak sinar matahari.

Itu sebabnya, di sekitar pohon kakao, ada beberapa pohon lain yang ditanam untuk menghalangi sinar matahari di sekitarnya, seperti pohon durian, pisang, dan lainnya.

Pohon durian dan pisang dipilih petani lantaran buahnya juga dimanfaatkan sebagai penghasilan tambahan.

Petani kakao binaan Cocoa Life, Rudi, saat memberi penjelasan mengenai pembibitan tanaman kakao di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (21/9/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Petani kakao binaan Cocoa Life, Rudi, saat memberi penjelasan mengenai pembibitan tanaman kakao di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (21/9/2022).

Sementara itu, tanaman kakao membutuhkan perhatian lebih dari petani yang menanam.

Sehingga, petani kakao diharuskan selalu mengunjungi kebunnya untuk mengontrol kondisi pohon dan buah kakaonya.

Perayaan 10 tahun Cocoa Life

Director Sustainability South East Asia Mondelez International Andi Sitti Asmayanti menjelaskan bahwa Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012.

Program ini ditujukan untuk mensejahterakan petani dan komunitas kakao.

Selain itu, program tersebut juga berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan.

"Memasuki 10 tahun perjalanannya, program Cocoa Life secara global telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses, mulai dari memberdayakan hampir 210.000 petani dan menjangkau lebih dari 3 juta anggota komunitas di seluruh dunia, serta telah menginvestasikan lebih dari 400 juta dolar AS dalam mendukung mata pencaharian petani," papar Yanti.

"Pencapaian tersebut jauh melampaui target global pada 2022, yaitu memberdayakan 200.000 petani dan satu juta anggota komunitas, dengan target investasi sebesar 400 juta dolar AS,” sambungnya.

Baca juga: Perusahaan Ini Bikin Cokelat Tanpa Kakao, Alasannya Layak Dipuji

Dari sisi pemberdayaan komunitas berbasis pendekatan Community Action Plans (CAP), program ini telah memberdayakan lebih dari 2.400 komunitas kakao di bawah naungan Cocoa Life.

Yanti menyebutkan, Cocoa Life memprioritaskan investasi di infrastruktur sekolah, air dan kesehatan.

Selanjutnya, dari sisi lingkungan, program Cocoa Life juga telah melakukan pemetaan lebih dari 198.000 lahan pertanian untuk membantu mencegah deforestasi pertanian Kakao di seluruh dunia.

Selain itu, saat ini program Cocoa Life memenuhi 75 persen kebutuhan produksi cokelat Mondelez International, dan ditargetkan mencapai 100 persen pada 2025.

Lebih lanjut, berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2022, tercatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil kakao terbesar dunia, bahkan dan jadi yang terbesar di Asia.

“Program Cocoa Life di Indonesia hingga saat ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani, dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” imbuh Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja Adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja Adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com