Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Istri Munir, Keluarga Korban Pelanggaran HAM Berat Hanya Diundang SBY dan Jokowi Jelang Pemilu

Kompas.com - 19/09/2022, 21:03 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati menyatakan, presiden di Republik Indonesia tak kunjung serius menuntaskan kasus pembunuhan suaminya.

Pada era pemerintahan Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) misalnya, Suciwati kecewa karena SBY tak pernah mengumumkan secara resmi temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Munir.

Setahun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, SBY mengundang Suciwati bertemu di Istana, tepatnya 26 Maret 2008.

"Aku bertanya-tanya kenapa pertemuan ini baru diadakan SBY menjelang pemilihan presiden? Apakah ini semacam tebar pesona untuk perpanjang masa jabatannya?" kata Suciwati dalam buku yang dia tulis bertajuk "Mencintai Munir".

Baca juga: Komnas HAM: Tim Ad Hoc Kasus Munir Tetap Bisa Bekerja meski Peristiwa Pidana Sudah Kedaluwarsa

Saat itu, tidak hanya dia yang diundang, tetapi juga keluarga korban dan pendamping korban pelanggaran HAM lain, seperti Teti, ibu yang anaknya meninggal ditembak dalam tragedi Trisakti.

Kemudian Tirta, korban penembakan Tanjung Priok, Sumarsih dan Azhar dalam peristiwa Talangsari Lampung, korban kerusuhan Mei 1998, dan korban penghilangan paksa 1997-1998.

Manis nian janji SBY kala itu. Suciwati mengingat SBY dengan tegas menekankan bahwa kasus pelanggaran HAM berat harus diselesaikan lewat Pengadilan HAM Ad Hoc.

"Yang salah, harus dihukum sesuai kesalahannya. Yang kesalahannya ringan, hukumannya ringan. Yang salahnya berat, harus dihukum berat. Yang tidak bersalah, ya tentu saja tidak dihukum," ucap Suciwati menirukan SBY.

Juru Bicara SBY saat itu, Andi Mallarangeng menggelar konferensi pers. Dalam pernyataannya ke media masa, Andi menyebut SBY akan membentuk tim khusus penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu pada periode keduanya nanti.

Pemilu pun berlangsung, SBY terpilih. Namun, janji pembentukan tim itu seolah menguap.

Baca juga: 4 Skenario Pembunuhan Munir: Dibunuh di Mobil, Disantet, hingga Diracun di Udara

Presiden berganti, Joko Widodo yang selanjutnya menjabat sebagai pimpinan negara pun melakukan hal seperti SBY.

Setahun jelang pemilu, tepatnya 31 Mei 2018, Jokowi mengundang keluarga korban pelanggaran HAM berat yang tergabung dalam Aksi Kamisan.

Mendengar undangan Jokowi setahun jelang pemilihan presiden, Suciwati menolak.

Penolakannya dikuatkan dengan pengangkatan Wiranto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan oleh Jokowi.

Begitu juga Hendropriyono yang menjadi penasihat tim transisi di pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com