"Bagaimana mungkin aku bisa percaya Jokowi akan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat? Yang rasional sajalah," ucap Suciwati.
Namun, beberapa anggota keluarga korban pelanggaran HAM berat tetap datang menemui Jokowi, di antaranya Sumarsih kasus Semanggi I dan ibunda dari Yun Hap kasus Semanggi II.
Keluarga kasus Trisakti, kasus penghilangan paksa 1997/1998, kasus Talangsari, dan kasus Tanjung Priok.
Baca juga: Sumarsih: Penyelesaian Non-yudisial ala Moeldoko Langgengkan Impunitas Pelaku Pelanggaran HAM
Jokowi saat itu didampingi Kepala Staf Kepresidenan Meoldoko, Jubir Kepresidenan Johan Budi, dan pejabat Sekretaris Negara.
Pendapat para keluarga korban pelanggaran HAM berat tidak langsung diterima. Jokowi menyebut akan mempelajari berkas yang diserahkan
"Dan untuk selanjutnya day by day, minggu ke minggu, bulan ke bulan, ibu saya minta menghubungi Pak Moeldoko," kata Suciwati menirukan Jokowi.
"Hasilnya tentu saja kosong alias bohong belaka. Terbukti sampai sekarang kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tetap tidak memperoleh keadilan," ujar Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.