Selain itu, kata Faldo, presiden tentu sudah punya hitungan dalam menghadapi berbagai ketidakpastian global, krisis pangan dan energi.
"Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan," kata Faldo.
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto memprediksi, reshuffle kabinet baru akan dilakukan pada 2023 menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bambang Pacul, sapaan akrabnya, menilai reshuffle akan dilakukan untuk mengganti para menteri yang maju sebagai calon presiden.
"Jadi perombakan ya sah-sah saja. Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan enggak mungkin jadi Menhan (Menteri Pertahanan) lagi kan. September 2023," kata Bambang, Kamis.
Baca juga: PDI-P Prediksi Jokowi Reshuffle Kabinet pada 2023, Ganti Menteri yang Maju Capres
Kendati demikian, Pacul menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Jokowi karena dia menilai Presiden yang lebih memahami soal perombakan kabinet.
"Beliau lebih paham pembantu-pembantunya. Beliau lebih paham pandangan ke depan. Kalau beliau melakukan (reshuffle) supaya bisa menjawab tantangan di depan, kemudian melakukan reshuffle ya dia punya kewenangan," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Reshuffle Kabinet Masih Mungkin Dilakukan
Selain Prabowo, Pacul juga mengungkapkan kemungkinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terkena reshuffle pada 2023.
Hal itu akan terjadi jika Airlangga mendeklarasikan diri maju pada Pilpres 2024 dari partainya, Golkar.
"Iya dong (Airlangga di-reshuffle), apabila mendaftar (Pilpres)," tutur Ketua Komisi III DPR itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.