Dia bekerja keras demi menyelesaikan Sang Saka Merah Putih dalam waktu singkat. Bahkan, tak jarang air matanya menetes di atas kain bendera yang tengah ia jahit.
Tangisan Fatmawati merupakan ungkapan keharuannya atas perjuangan panjang rakyat Indonesia dan para pemimpinnya dalam meraih kemerdekaan secara mandiri hingga tahap akhir.
“Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu,” tutur Fatmawati.
Baca juga: Warga Diimbau Sikap Sempurna Saat Merah Putih Dikibarkan pada 17 Agustus
Fatmawati akhirnya menyelesaikan jahitan bendera Merah Putih itu dalam waktu dua hari.
Bendera berukuran 2x3 meter tersebut lantas dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, yang tidak lain merupakan kediaman Soekarno dan Fatmawati.
Sang Saka Merah Putih dikibarkan oleh Abdul Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, lalu SK Trimurti sebagai pembawa dan pemegang tali bendera.
Tak lama setelah Bendera Pusaka berkibar, Soekarno dengan lantang membacakan teks Proklamasi. Indonesia pun sampai pada cita-cita kemerdekaan bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.