Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Bisa Ikut Upacara Peringatan Kemerdekaan di Istana, Ini Syaratnya

Kompas.com - 01/08/2022, 11:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan akan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaan upacara peringatan ulang tahun ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022 yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.

Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengungkapkan, masyarakat yang hendak mengikuti upacara di Istana mesti telah divaksinasi booster dan menjalani tes usap antigen.

"Masyarakat tentu saja harus telah divaksin booster, kemudian juga untuk masyarakat umum lainnya kami sampaikan juga untuk swab antigen, itu menjadi salah satu bagaimana kita menerapkan protokol kesehatan di Istana," kata Yusuf dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Istana Akan Gelar Upacara 17 Agustus Terbuka, Dihadiri Pejabat hingga Masyarakat

Yusuf menuturkan, pihaknya juga akan memasang banyak barcode di pintu-pintu masuk menuju Istana yang harus dipindai oleh masyarakat sebagai syarat untuk mengikuti upacara.

"Jadi, sekali lagi, kami ingin menjadi contoh bagi pihak eksternal bahwa kami di Istana menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," ujar Yusuf.

Diketahui, upacara tahun ini merupakan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pertama yang dapat diikuti langsung oleh masyarakat di Istana setelah pandemi Covid-19.

Baca juga: 5 Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya membuka kuota sekitar 2.000 warga yang dapat hadir di Istana Merdeka untuk upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan HUT ke-77 RI.

Kemudian sekitar 2.000-3.000 orang warga dapat hadir di Istana Merdeka pada upacara penurunan bendera pada sore hari.

Baca juga: Festival Musik Young Gunz Bakal Digelar di Bali 17 Agustus

"Ditambah kami sebagai panitia tetap selenggarakan secara virtual. Perbedaan dengan tahun lalu adalah kami tidak mengundang masyarakat," tutur Heru.

Dia menambahkan, masyarakat yang ingin mengikuti upacara bendera dapat mendaftar terlebih dahulu secara online di website yang sudah ditentukan, yaitu http://pandang.istanapresiden.go.id.

Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah mencukupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com