Di situ, Shimizu menginstruksikan anak buahnya bernama Chaerul Basri untuk mencari rumah buat “orang besar” yang tidak lain adalah Soekarno.
Kepada Chaerul, Bung Karno meminta dicarikan rumah dengan halaman yang luas.
“Agar saya bisa menerima rakyat banyak,” kata Soekarno.
Jadi lah, rumah di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Cikini, Jakarta Pusat, diperuntukkan bagi Soekarno.
Rumah itu yang lantas menjadi saksi dijahitnya Sang Saka Merah Putih oleh Fatmawati.
Baca juga: Warga Diimbau Kibarkan Bendera Merah Putih, Ini Ukuran dan Penggunaannya
Sebelum Indonesia merdeka, sangat sulit mendapatkan bahan kain untuk membuat bendera dengan ukuran yang besar.
Tak heran, sebab rakyat saja menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan karung atau goni. Kesulitan ini disebabkan oleh kelangkaan tekstil.
Fatmawati pun meminta bantuan Shimizu soal ini. Shimizu lalu menginstruksikan seorang perwira Jepang mencari kain merah dan putih.
Mencari ke sana ke mari, sang perwira berhasil membawa dua kain berwarna merah dan putih yang berkuran besar dan terbuat dari bahan katun halus.
Kain tersebut didapat dari sebuah gedung di Jalan Pintu Air, Jakarta Pusat, yang lantas diantarkan oleh Chaerul Basri ke kediaman Soekarno dan Fatmawati di Jalan Pegangsaan.
Baca juga: Tapak Tilas Bendera Pusaka Merah Putih yang Penuh Liku
Mulai lah Fatmawati menjahit. Dia tak punya banyak waktu untuk membuat bendera.
Padahal, ketika itu Fatmawati tengah hamil tua. Bahkan, sudah bulannya untuk melahirkan Guntur Soekarnoputra, putra sulung dirinya dan Soekarno.
“Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih,” kenang Fatmawati dalam buku berjudul Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka karya Bondan Winarno (2003).
Fatmawati menjahit bendera besar itu di ruang makan rumahnya dengan kondisi fisik yang cukup rentan.
“Jadi saya jahit berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan saja. Sebab dokter melarang saya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit,” katanya.