Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Duet Anies-AHY Dinilai Jadi Kekuatan Nasdem-Demokrat, PKS dan PPP Berpeluang Gabung

Kompas.com - 20/07/2022, 20:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director of Paramadina Public Policy Institute Ahmad Khoirul Umam menilai, wacana duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan membuat banyak dinamika politik menjelang Pemilu 2024.

Pertama, wacana memasangkan Anies-AHY berpeluang besar menjadi titik lebur antara kekuatan Nasdem dan Demokrat.

"PKS sendiri berpeluang besar bergabung ikut mengusung duet Anies-AHY ini," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Jika Dukung Anies-AHY, Nasdem Dinilai Akan Untung

Bahkan, lanjut Umam, jika duet Anies-AHY dideklarasikan lebih cepat, maka berpotensi mengubah peta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menurut Umam, belakangan ini KIB diterpa isu keretakan, di mana Golkar berusaha keras menegosiasikan posisi Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Sementara itu, kekuatan politik PAN mulai diisukan “telah digadaikan” kepada Erick Thohir.

"Jika KIB semakin kesulitan menemukan titik lebur dalam komposisi Capres-Cawapres, kemungkinan besar PPP akan check out dan menempuh jalur berbeda, dengan ikut mendukung duet Anies-AHY," jelasnya.

Baca juga: Anies-AHY Dinilai Paling Mungkin Diusung Demokrat-Nasdem-PKS

Umam mengatakan, PPP akan menilai komposisi duet Anies-AHY relatif sesuai.

Di sisi lain, duet itu akan diterima oleh segmen pemilih loyal PPP yang berasal dari kalangan Islam moderat.

Kedua, Umam menyoroti peluang terbentuknya koalisi Demokrat-Nasdem-PKS-PPP jika mengusung Anies-AHY.

Dengan komposisi ini, peluang bakal koalisi ini memenangkan Pilpres 2024 akan terbuka lebar.

"Duet Anies-AHY berpotensi bisa mengonsolidasikan hampir 30 persen kekuatan partai-partai nasionalis-religius, seperti Partai Nasdem (8 persen), Partai Demokrat (8 persen), PPP (4 persen) dan PKS (8 persen). Artinya, syarat 20 persen presidential threshold berpeluang mudah terlampaui," tutur Umam.

Baca juga: Demokrat Akan Bikin Survei Internal soal Wacana Duet Anies-AHY

Bahkan, lanjut Umam, koalisi itu tergolong cukup solid dan tidak mudah goyah.

Alasannya, mengingat partai-partai seperti Nasdem, Demokrat, dan PKS, termasuk partai-partai politik yang elite pimpinannya bisa mengontrol penuh keputusan strategis partai.

Koalisi ini, kata Umam, bisa melakukan hal tersebut tanpa dihantui oleh manuver berbagai varian gerbong politik di dalam struktur internal kepartaian masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com