JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjadi sorotan karena kehadirannya dalam kegiatan PANsar Murah yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) di Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (9/7/2022) pekan lalu.
Lelaki yang disapa Zulhas itu terekam tengah membagikan bingkisan kepada warga yang hadir. Isi bingkisan itu salah satunya adalah minyak goreng curah kemasan Minyakita yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan.
Tujuan Kemendag membuat Minyakita adalah guna menekan harga minyak goreng curah hingga Rp 14.000.
Di sisi lain, ternyata kegiatan itu terselip agenda untuk mempromosikan anak Zulhas, Futri Zulya Savitri.
Futri merupakan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) dan calon legislatif PAN daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1.
Saat itu, Zulhas bertanya kepada warga yang didominasi ibu-ibu.
Kemudian, dia meminta ibu-ibu tidak membayar minyak goreng murah Rp 10.000 per 2 liter karena sudah dibayar oleh Futri.
Sebagai gantinya, Zulhas meminta ibu-ibu untuk memilih Futri sebagai calon Legislatif PAN Dapil Lampung 1.
“Sudah bawa uangnya (untuk beli minyak goreng)?Uangnya enggak usah, dikantongi aja. Rp 10.000 yang nanggung Futri. Kasih uangnya. Nanti pilih Futri, ada deh (pasar murah) ginian 2 bulan sekali,” jelas Zulkifli disambut tawa hadirin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi pada 15 Juni 2022 lalu.
Penunjukan Zulhas sebagai Mendag oleh Jokowi menjadi perwujudan cita-cita PAN untuk bisa mendapat kursi di kabinet setelah mereka menyatakan mendukung pemerintah sejak akhir 2021.
Sebelumnya, PAN memilih berada di luar pemerintahan karena menjadi salah satu partai pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2019.
Zulhas selama ini dikenal sebagai politikus ulung. Dia lahir di Lampung pada 17 Mei 1962.
Dia menghabiskan masa kecil hingga pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di Lampung.
Zulhas kemudian pindah ke Jakarta dan bersekolah di SMA Negeri 53 hingga lulus pada 1982.
Baca juga: Zulhas Kampanyekan Anak Sambil Bagikan Minyak Goreng Dinilai Tak Etis dan Tak Sensitif
Zulkifli kemudian menempuh pendidikan sarjana S1 di Universitas Krisnadwipayana pada 1986.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, dan lulus tahun 2003.
Setelah lulus kuliah, Zulkifli sempat memutuskan berkarier menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, dia memilih meninggalkan posisi PNS dan berwirausaha.
Dia mulai membangun perusahaan dan tumbuh semakin besar. Zulkifli tercatat pernah menjadi Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa (1988-2004) yang berkecimpung dalam bisnis peralatan rumah tangga.