Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Minang yang Ditakuti Belanda Itu Bernama Rasuna Said...

Kompas.com - 22/04/2022, 13:04 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

Rasuna juga bergabung dalam Soematra Thawalib dan turut mendirikan Persatuan Muslimin (Permi) di Bukittingi tahun 1930.

Karena kecakapannya dalam berpidato dan berdebat, Rasuna ditunjuk untuk memberikan kursus bagi anggota Permi.

Baca juga: Meneruskan Semangat Kartini…

Rosihan Anwar dalam Sejarah Kecil Petite Historie Indonesia menuliskan bahwa Rasuna dijuluki sebagai Singa Minangkabau karena kepiawaiannya berpidato. Dia bersanding dengan Moechtar Loetfi yang juga mendapat julukan sama.

"Isi pidato mereka yang galak membuat Belanda khawatir ketentraman umum di Sumatera Barat menjadi guncang," tulis Rosihan sebagaimana diberitakan Historia.id, 26 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Rasuna juga berkecimpung dalam bidang pendidikan. Ia pernah dipercaya menjadi pengajar ketika masih aktif di Sekolah Diniyah Putri Padang Panjang.

Rasuna banyak terlibat dalam pendirian sekolah, seperti Sekolah Thawalib kelas rendah, Sekolah Thawalib Putri, kursus pemberantasan buta huruf, dan kursus putri di Bukittingi.

Tahun 1937, ia juga mendirikan lembaga pendidikan khusus perempuan bernama Perguruan Putri di Medan, Sumatera Utara.

Baca juga: Hari Pahlawan, Mengenal Rasuna Said Sang Singa Betina dan Martha Christina Tiahahu Berperang di Usia 17 Tahun

Karena pemikiran dan keberaniannya, Rasuna pernah dijatuhi hukum speek delict oleh kolonial Belanda. Ia menjadi perempuan pertama yang dikenai hukuman tersebut karena berbicara menentang Belanda.

Tahun 1932 Rasuna sempat ditangkap Belanda bersama teman seperjuangannya, Rasimah Ismail. Mereka dipenjara di Semarang, Jawa Tengah.

Setelah bebas, Rasuna sempat meneruskan pendidikannya di Islamic College.

Rasuna sempat berkecimpung di dunia jurnalistik. Tulisan-tulisannya dikenal tajam.

Pada 1935, Rasuna menjadi pemimpin redaksi di sebuah majalah bernama Raya. Majalah itu dikenal radikal, bahkan menjadi tonggak perlawanan rakyat Sumatera Barat terhadap penjajah.

Rasuna juga pernah membuat majalah mingguan bernama Menara Poeteri.

Kiprah pasca-kemerdekaan

Perjuangan Rasuna berlanjut di era pasca-kemerdekaan Indonesia. Ia terlibat dalam Panitia Pembentukan Dewan Perwakilan Nagari yang pada 1946 melahirkan Dewan Perwakilan Sumatera.

Ia juga bergabung dengan Komite Nasional Indonesia Daerah Sumatera Barat (KNID-SB).

Baca juga: Cerita Surya Tarmiani: Penyidik Perempuan di KPK yang Kerap Terima Intimidasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com