Sebelum itu, pada Mei 2021, Ganjar tak diundang dalam rangkaian acara HUT PDI-P di Semarang yang dihadiri oleh Puan.
Dalam acara yang tak mengikutsertakan Ganjar tersebut, Puan juga menyinggung sosok pemimpin yang hanya tampil di media sosial yang ia nilai tidak layak menjadi capres.
Terkait hal itu, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto bahkan sempat terang-terangan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar di acara PDI-P adalah karena dia berambisi maju di Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Sindiran Puan Maharani, Jawaban Ganjar Pranowo, dan Rivalitas Menuju Pilpres 2024
Kala itu, Ganjar membantah dirinya berkonflik dengan Puan. Ia mengaku menghormati Puan, bahkan menyebutnya sebagai "komandan tempur" yang membuatnya bisa di Pilkada.
"Jadi begini teman-teman, saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama Mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar, Jumat (28/5/2021).
Survei berbagai lembaga umumnya menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar tembus 20 persen. Namanya bersaing ketat dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sementara Puan, umumnya hanya berada pada 10 besar tokoh dengan elektabilitas tinggi. Namun, elektabilitasnya tak melebihi 3 persen.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia 9 Januari 2022 misalnya, menempatkan Prabowo Subianto sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi yakni 24,1 persen.
Disusul oleh Ganjar (20,8 persen) dan Anies (15,1 persen). Sementara, Puan harus puas di urutan ke-9 dengan perolehan 1,8 persen.
Kemudian, survei Charta Politika yang dirilis 20 Desember 2021 memperlihatkan, elektabilitas Ganjar paling tinggi mencapai 25,8 persen.
Di posisi kedua ada Prabowo (22,3 persen), lalu Anies (17 persen). Puan lagi-lagi jauh tertinggal di urutan 13 dengan elektabilitas 0,8 persen.
Masih mengacu survei yang sama, jika dikerucutkan ke 10 nama, Ganjar masih menempati urutan pertama dengan elektabilitas 28,2 persen.
Disusul Prabowo (23,8 persen), lalu Anies (19,6 persen). Sementara Puan di urutan ke-9 dengan elektabilitas 1,1 persen.
Melihat ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi, pada akhirnya PDI-P akan mengusung Ganjar sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Sebab, hingga kini elektabilitas Ganjar jauh mengungguli Puan.