Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior PDI-P Anggap Pernyataan Puan Tak Disambut Gubernur Bukan Sasar Ganjar

Kompas.com - 15/02/2022, 18:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior PDI Perjuangan (PDI-P) Hendrawan Supratikno menilai, pernyataan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang mengeluhkan ada gubernur atau kepala daerah tak sambut dirinya saat kunjungan ke daerah tak spesifik ditujukan kepada satu pihak.

Dia juga menolak berbagai spekulasi yang menyebut Puan mengarahkan kekesalannya ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

"(Pernyataan Puan) tidak spesifik orang per orang," kata Hendrawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Sindiran Puan Maharani, Jawaban Ganjar Pranowo, dan Rivalitas Menuju Pilpres 2024

Hendrawan mengatakan, pernyataan Puan justru dimaksudkan sebagai kepentingan internal.

Pernyataan itu dinilai dalam konteks untuk mengingatkan seluruh kader terkait sinergitas dan koordinasi antar lembaga.

"Pernyataan tersebut harus dipahami dalam konteksnya. Yang pertama, itu rapat koordinasi tiga pilar, eksekutif, legislatif dan struktur partai," ujarnya.

"Program tiga pilar dilakukan untuk membangun sinergitas penugasan kader," tambah dia.

Hendrawan melanjutkan, pernyataan Puan juga tak terlepas dari posisinya menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga.

Ia menegaskan, posisi tersebut memungkinkan Puan memiliki wewenang untuk berbicara membangun sinergitas antar tiga pilar.

"Tugas utamanya adalah membangun komunikasi dan sinergitas tersebut," terang Hendrawan.

Baca juga: Ganjar Tanggapi Puan: Kalau ke Jawa Tengah, Saya Sambut Paling Depan

Politisi asal Jawa Tengah itu juga memilih tidak menjawab spesifik ketika ditanya apakah pernyataan Puan dapat dikatakan menyindir salah satu kepala daerah tertentu.

Hendrawan memilih kembali menekankan bahwa pernyataan Puan bersifat umum dan untuk kepentingan internal PDI-P.

"Itu tupoksi (tugas pokok fungsi) Bu Puan Maharani sebagai Ketua DPP," tuturnya.

Namun, ditanya soal respons Ganjar atas pernyataan Puan, Hendrawan mengatakan bahwa hendaknya seluruh kader PDI-P paham dengan program koordinasi tiga pilar yang tengah dijalankan Puan.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo menanggapi komentar Puan soal ada kepala daerah yang enggan menyambutnya saat berkunjung.

Baca juga: FX Rudy: Kalau Mas Ganjar Dikabari, Pasti Mbak Puan Disambut..

Ganjar menyatakan, akan jadi orang terdepan untuk menyambut Puan jika nanti berkunjung ke Jawa Tengah.

"Siap nanti kalau (Ketua DPR Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," kata Ganjar di Purworejo, Minggu (13/2/2022) seperti ditayangkan Kompas TV.

Seperti diketahui, Puan sempat melontarkan sindiran soal ada gubernur yang enggan menyambutnya saat berkunjung di daerah.

Hal itu diungkapkan saat Puan memberi pengarahan kepada kader PDI-P Provinsi Sulut, dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com