Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Las Rel Proyek Kereta Cepat Didatangkan dari China, Bappenas: Awalnya Terkejut, tapi...

Kompas.com - 08/02/2022, 14:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi mengungkapkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang diisi oleh para tenaga kerja asing (TKA) yang sebagian berasal dari China.

Para pekerja asing itu melakukan pekerjaan dengan berbagai tugas, misalnya bahkan sebagai tukang las.

"Sebagai contoh, misalnya kami sempat mengunjungi proyek kereta cepat Indonesia, Jakarta-Bandung. Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky dalam rapat panitia kerja (Panja) Pengawasan Penanganan Tenaga Kerja Asing di Komisi IX DPR, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Tukang Las Rel Kereta Cepat dari China, KCIC: Pengelasan Rel Kereta Cepat Menggunakan Teknologi

Pihaknya mengaku awalnya terkejut melihat fenomena posisi tukang las bahkan harus menggunakan pekerja asing asal China.

Setelah ditelusuri, pihaknya mengetahui alasan di balik itu. 

"Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya," ucap Pungky.

Baca juga: Curhat KSAD Dudung Soal Seragam Prajurit sampai Komandan Kapal Keruk

Dia mencontohkan, misalnya panjang satu batang rel sekitar 50 meter. Menurutnya, Indonesia belum pernah membuat hal-hal semacam itu.

Selain itu, kualitas rel yang sangat tinggi juga menjadi alasan dibutuhkan teknik pengelasan dan alat las berkualitas.

"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com