JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah masih tetap memegang kendali penuh sekalipun terjadi peningkatan kasus Covid-19 akibat munculnya varian Omicron.
Luhut menegaskan, kesimpulan itu diambil berdasarkan data yang ada. Selain itu, juga atas analisis para pakar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Meskipun kasus meningkat, Pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron ini. Peningkatan kasus relatif terkendali," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM secara virtual pada Senin (24/1/2022).
Berdasarkan analisis pemerintah, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian dari varian Omicron saat ini 90 persen lebih rendah dibandingkan saat varian Delta muncul tahun lalu. Luhut juga mengatakan belum terjadi kenaikan signifikan sejak awal Omicron ditemukan pada Desember 2021.
Baca juga: Luhut: Pemerintah Belum Terpikir Berlakukan PPKM Darurat atau Lockdown
"Hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus cukup eksponensial seperti yang terjadi di negara-negara dunia," tuturnya.
Luhut mengatakan, data dari berbagai negara menunjukkan bahwa varian Omicron memberikan risiko perawatan dan tingkat kematian cukup rendah.
"Tapi, kita tidak perlu jemawa terhadap hal ini. Kita tetap harus disiplin," sebut Luhut.
Baca juga: Luhut: Jabodetabek Masih Berstatus PPKM Level 2
Hal ini perlu dilakukan mengingat kecepatan varian Omicron dalam menginfeksilah yang menyebabkan kasus harian meningkat tajam.
"Dan berpotensi untuk meningkatkan jumlah perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat, sehingga mengancam sistem fasilitas perawatan rumah sakit," tambah Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 1.626 per hari ini, 24 Januari 2022. Dari jumlah ini, dua orang pasien Omicron meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.