Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Sering Dapat Keluhan Persoalan Sengketa Tanah Karena Sertifikat Saat Awal Menjabat...

Kompas.com - 21/12/2021, 22:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat baru pertama kali menjabat pada 2014 lalu, dirinya sering mendengar persoalan sengketa lahan.

Hal tersebut disampaikannya ketika memberikan sambutan pada penyerahan sertifikat tanah untuk warga Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021).

"Dulu saya masuk 2014, saya masuk ke kampung, ke desa isinya ke kuping saya sengketa lahan. Sengketa tanah, isinya tetangga dengan tetangga, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan BUMN, masyarakat dengan swasta karena enggak pegang ini (sertifikat)," ujar Jokowi sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Padahal Bapak, Ibu sudah mengelolanya mungkin 20 tahun, 30 tahun tapi tidak punya ini yang namanya sertifikat," katanya.

Jokowi melanjutkan, tiga tahun lalu saat berkeliling Kaltara menggunakan helikopter, dirinya melihat banyak tambak di kawasan itu.

Baca juga: Jokowi: Pengurusan Sertifikat Tanah Sekarang Tak Perlu Bertahun-tahun

Dia pun memerintahkan agar kepemilikan tambak dicek.

"Saya suruh cek coba ini miliknya siapa. (Dikatakan) ada yang milik masyarakat Pak, tapi banyak juga yang dari luar," ungkapnya.

"Saya perintahkan kepada menteri saat itu di atas helikopter, Pak yang milik masyarakat ini segera disertifikatkan dan berikan kepada mereka. Supaya enggak nanti tahu-tahu datang orang dari luar, entah dari Jakarta, entah dari luar tahu-tahu pegang hak guna usaha atau sertifikat hak milik," jelas Jokowi.

Jika kondisinya sudah demikian, maka masyarakat tidak bisa apa-apa. Oleh karena itu, kepemilikan sertifikat tanah sangat penting.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, sampai saat ini di seluruh Tanah Air seharusnya ada 126 juta sertifikat yang dipegang masyarakat.

Akan tetapi masih ada kurang lebih 80-an juta tanah warga yang belum bersertifikat.

"Kenapa ini banyak sengketa, sengketa, sengketa karena itu dalam lima tahun ini telah kita selesaikan 25 juta sertifikat ini. yang terdaftar sudah 41 ini tinggal bagikan 41,4 juta sudah jadi. Bagi, bagi, bagi. Tapi yang sudah terbagi dua puluh lima juta," tutur Jokowi.

Baca juga: Kuis dan Sepeda dari Jokowi yang Kembali Lagi...

"Ini yang saya terima kasih kepada kantor BPN di kabupaten, kota. Dan saya dengar memang bekerja keras untuk menyelesaikan yang namanya sertifikat. Jangan sampai ada yang urus sertifikat sampai bertahun-tahun belum selesai. Enggak ada sekarang ini udah langsung berikan kemudian cepat," lanjutnya.

Jokowi menambahkan, dia meminta agar pada 2022 pemberian sertifikat tanah di Kalimantan Utara ditingkatkan 50 persen lagi.

"Kalau tahun ini berapa? 13.555. Berarti tahun depan ditambah. Berarti kurang lebih 20.000 sertifikat harus ada," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com