Hal tersebut guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi terkait yang berpotensi parah dan dapat terjadi.
Selain vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan (prokes) juga menjadi hal utama dalam mencegah penularan Covid-19.
Baca juga: CDC AS Nilai Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Semua Pihak Diminta Tak Puas Diri
Adapun prokes yang dimaksud yaitu 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Hingga saat ini, CDC bersama FDA sendiri, terus memantau keamanan vaksin Covid-19 yang didukung oleh lembaga terkait.
Efek samping yang mungkin terjadi telah dilaporkan ke bagian eksternal VAERS.
Dalam hal tersebut, VAERS bertindak sebagai penerima laporan tentang segala macam efek samping setelah masyarakat divaksinasi berbagai jenis vaksin.
Baca juga: CDC AS Tetapkan Indonesia sebagai Negara Berisiko Rendah Penularan Covid-19
“Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi ini termasukkematian. Akan tetapi laporan ini tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan,” ungkap CDC.
Lebih lanjut CDC mengatakan, efek samping yang serius setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi tetapi dapat terjadi.
Kasus meninggal dunia di Indonesia
Sebagai informasi, hingga saat ini di Indonesia tidak ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca juga: UPDATE 4 September: Bertambah 30 Kasus Positif Tanpa Ada Kasus Meninggal di Tangerang
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, sampai saat ini tidak ada orang yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa sebanyak 30 orang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi.
“Ada 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi Sinovac. Akan tetapi, setelah investigasi, kematian ini tidak terkait dengan vaksinasi,” imbuh Hindra seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Senin (8/11/2021).
Adapun investigasi yang dilakukan meliputi data pemeriksaan, perawatan, rontgen, hasil laboratorium, dan computed tomography (CT) scan.
Baca juga: Malaysia Laporkan 2 Kasus Corona Delta Plus, Apa Itu? Lebih Bahaya dari Delta?
“Sebanyak 10 kasus akibat terinfeksi Covid-19, 14 orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan dua orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol,” jelas Hindra.
Sementara itu, lanjut dia, terdapat tiga kasus orang meninggal diduga akibat vaksinasi AstraZeneca. Faktanya, hal ini tidak diakibatkan oleh vaksinasi tetapi karena penyakit lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.