Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Jarang Terjadi, Ketahui 5 Efek Samping Serius Pascavaksinasi Covid-19

Kompas.com - 08/11/2021, 16:53 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Hal tersebut guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi terkait yang berpotensi parah dan dapat terjadi.

Selain vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan (prokes) juga menjadi hal utama dalam mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: CDC AS Nilai Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Semua Pihak Diminta Tak Puas Diri

Adapun prokes yang dimaksud yaitu 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Hingga saat ini, CDC bersama FDA sendiri, terus memantau keamanan vaksin Covid-19 yang didukung oleh lembaga terkait.

Efek samping yang mungkin terjadi telah dilaporkan ke bagian eksternal VAERS.

Dalam hal tersebut, VAERS bertindak sebagai penerima laporan tentang segala macam efek samping setelah masyarakat divaksinasi berbagai jenis vaksin.

Baca juga: CDC AS Tetapkan Indonesia sebagai Negara Berisiko Rendah Penularan Covid-19

“Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi ini termasukkematian. Akan tetapi laporan ini tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan,” ungkap CDC.

Lebih lanjut CDC mengatakan, efek samping yang serius setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi tetapi dapat terjadi.

Kasus meninggal dunia di Indonesia

Sebagai informasi, hingga saat ini di Indonesia tidak ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: UPDATE 4 September: Bertambah 30 Kasus Positif Tanpa Ada Kasus Meninggal di Tangerang

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, sampai saat ini tidak ada orang yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa sebanyak 30 orang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi.

“Ada 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi Sinovac. Akan tetapi, setelah investigasi, kematian ini tidak terkait dengan vaksinasi,” imbuh Hindra seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Senin (8/11/2021).

Adapun investigasi yang dilakukan meliputi data pemeriksaan, perawatan, rontgen, hasil laboratorium, dan computed tomography (CT) scan.

Baca juga: Malaysia Laporkan 2 Kasus Corona Delta Plus, Apa Itu? Lebih Bahaya dari Delta?

“Sebanyak 10 kasus akibat terinfeksi Covid-19, 14 orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan dua orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol,” jelas Hindra.

Sementara itu, lanjut dia, terdapat tiga kasus orang meninggal diduga akibat vaksinasi AstraZeneca. Faktanya, hal ini tidak diakibatkan oleh vaksinasi tetapi karena penyakit lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com