Salin Artikel

Meski Jarang Terjadi, Ketahui 5 Efek Samping Serius Pascavaksinasi Covid-19

KOMPAS.com - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sangat aman dilakukan.

Akan tetapi, untuk kesadaran publik dan kepentingan transparansi, CDC memberikan lima informasi tentang efek samping yang mungkin akan timbul terhadap sebagian orang.

1. Anafilaksis

Anafilaksis atau suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.

Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan yaitu ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.

CDC mengatakan, anafilaksis setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi. Meski demikian, kasus ini pernah terjadi di Amerika Serikat (AS) pada sekitar dua hingga lima orang per 1 juta yang divaksinasi.

Reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis, dapat terjadi setelah vaksinasi apa pun.

Apabila ini terjadi, penyedia vaksinasi dapat secara efektif dan segera mengobati reaksi tersebut.

2. Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia (TTS)

Trombosis dengan TTS setelah vaksinasi Johnson & Johnson (J&J) atau yang dikenal vaksin Janssen juga diketahui jarang terjadi.

Lebih dari 15,2 juta dosis vaksin Janssen telah diberikan di Amerika Serikat per Selasa (13/10/2021).

CDC dan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengidentifikasi 47 laporan berisi konfirmasi tentang orang-orang yang mendapatkan vaksin Janssen dan kemudian mengembangkan TTS.

Dari hasil identifikasi tersebut menyebutkan, wanita berusia 50 tahun ke bawah diharuskan lebih waspada terhadap risiko TTS meski jarang ditemukan.

Hingga saat ini, dua kasus TTS yang dikonfirmasi setelah vaksinasi messenger RNA (mRNA) telah dilaporkan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) atau Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Vaksin.

Pelaporan tersebut dilakukan setelah lebih dari 388 juta dosis vaksin mRNA Covid-19 diberikan ke AS.

Berdasarkan data yang tersedia, tidak ada peningkatan risiko TTS setelah orang-orang mendapatkan vaksinasi mRNA Covid-19.

3. Guillain-Barre Syndrome (GBS)

CDC dan FDA juga sedang memantau laporan Guillain-Barre Syndrome (GBS) pada orang yang telah menerima vaksin Janssen.

GBS merupakan kelainan langka yaitu kerusakan sel-sel saraf yang disebabkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan.

Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari GBS, tetapi beberapa mengalami kerusakan saraf permanen.

Setelah lebih dari 15,2 juta dosis vaksin Janssen diberikan, ada sekitar 233 laporan awal GBS yang diidentifikasi di VAERS per Selasa (13/10/2021).

Kasus-kasus tersebut sebagian besar telah dilaporkan sekitar dua minggu pascavaksinasi. Sebagian besar kasus ini terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.

CDC mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi laporan GBS yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19 dan akan memperbaharui informasi.

4. Miokarditis dan perikarditis

Miokarditis atau peradangan dinding otot jantung dan perikarditis atau peradangan dari perikardium setelah vaksinasi Covid-19 juga merupakan kasus yang jarang terjadi.

Hingga Selasa (13/10/2021), VAERS telah menerima 1.638 laporan miokarditis dan perikarditis di antara orang berusia 30 tahun ke bawah yang menerima vaksin Covid-19.

Sebagian besar kasus telah dilaporkan setelah vaksinasi mRNA, terutama pada remaja pria dan dewasa muda.

Untuk diketahui, vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna merupakan vaksin berbasis mRNA .

Melalui tindak lanjut, termasuk tinjauan rekam medis, CDC dan FDA telah mengkonfirmasi 945 laporan tentang miokarditis atau pericarditis.

Kini, CDC sedang menyelidiki laporan tersebut untuk menilai apakah ada hubungan dengan vaksinasi Covid-19.

5. Laporan kematian setelah vaksinasi Covid-19

Untuk diketahui, lebih dari 408 juta dosis vaksin covid-19 diberikan di AS dari Senin (14/12/2021) hingga Senin (18/10/2021).

Selama waktu tersebut, VAERS menerima 8.878 laporan kematian atau 0,0022 persen di antara penerima vaksin Covid-19.

FDA mewajibkan penyedia layanan kesehatan untuk melaporkan kematian Apapun setelah vaksinasi Covid-19 kepada VAERS. Meskipun belum jelas apakah vaksin itu penyebabnya.

Perlu diketahui, laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan.

“Tinjauan informasi klinis yang tersedia, termasuk bukti kematian, autopsi, dan catatan medis belum menetapkan hubungan sebab akibat dengan vaksin Covid-19,” ujar CDC.

Namun, laporan terbaru menunjukkan hubungan kausal yang masuk akal antara vaksin Janssen dan TTS.

Hubungan tersebut menyebabkan efek samping yang jarang dan serius seperti pembekuan darah dengan trombosit rendah hingga menyebabkan kematian.

Meski demikian CDC mengklaim bahwa beberapa orang tidak memiliki efek samping.

“Banyak orang telah melaporkan efek samping yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi efek ini akan hilang dalam beberapa hari,” ucap CDC.

Meski kemungkinan menimbulkan efek samping, CDC tetap merekomendasikan semua orang berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.

Hal tersebut guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi terkait yang berpotensi parah dan dapat terjadi.

Selain vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan (prokes) juga menjadi hal utama dalam mencegah penularan Covid-19.

Adapun prokes yang dimaksud yaitu 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Hingga saat ini, CDC bersama FDA sendiri, terus memantau keamanan vaksin Covid-19 yang didukung oleh lembaga terkait.

Efek samping yang mungkin terjadi telah dilaporkan ke bagian eksternal VAERS.

Dalam hal tersebut, VAERS bertindak sebagai penerima laporan tentang segala macam efek samping setelah masyarakat divaksinasi berbagai jenis vaksin.

“Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi ini termasukkematian. Akan tetapi laporan ini tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan,” ungkap CDC.

Lebih lanjut CDC mengatakan, efek samping yang serius setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi tetapi dapat terjadi.

Kasus meninggal dunia di Indonesia

Sebagai informasi, hingga saat ini di Indonesia tidak ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19.

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, sampai saat ini tidak ada orang yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa sebanyak 30 orang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi.

“Ada 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi Sinovac. Akan tetapi, setelah investigasi, kematian ini tidak terkait dengan vaksinasi,” imbuh Hindra seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Senin (8/11/2021).

Adapun investigasi yang dilakukan meliputi data pemeriksaan, perawatan, rontgen, hasil laboratorium, dan computed tomography (CT) scan.

“Sebanyak 10 kasus akibat terinfeksi Covid-19, 14 orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan dua orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol,” jelas Hindra.

Sementara itu, lanjut dia, terdapat tiga kasus orang meninggal diduga akibat vaksinasi AstraZeneca. Faktanya, hal ini tidak diakibatkan oleh vaksinasi tetapi karena penyakit lain.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/08/16530251/meski-jarang-terjadi-ketahui-5-efek-samping-serius-pascavaksinasi-covid-19

Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke