Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Jarang Terjadi, Ketahui 5 Efek Samping Serius Pascavaksinasi Covid-19

Kompas.com - 08/11/2021, 16:53 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Kasus-kasus tersebut sebagian besar telah dilaporkan sekitar dua minggu pascavaksinasi. Sebagian besar kasus ini terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.

Baca juga: Jokowi Harap Aktivitas di Pasar Modal dan Perbankan Kembali Normal Pascavaksinasi Covid-19

CDC mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi laporan GBS yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19 dan akan memperbaharui informasi.

4. Miokarditis dan perikarditis

Miokarditis atau peradangan dinding otot jantung dan perikarditis atau peradangan dari perikardium setelah vaksinasi Covid-19 juga merupakan kasus yang jarang terjadi.

Hingga Selasa (13/10/2021), VAERS telah menerima 1.638 laporan miokarditis dan perikarditis di antara orang berusia 30 tahun ke bawah yang menerima vaksin Covid-19.

Sebagian besar kasus telah dilaporkan setelah vaksinasi mRNA, terutama pada remaja pria dan dewasa muda.

Baca juga: Indonesia Siap Jadi Hub Vaksin mRNA untuk Kawasan Asia Pasifik

Untuk diketahui, vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna merupakan vaksin berbasis mRNA .

Melalui tindak lanjut, termasuk tinjauan rekam medis, CDC dan FDA telah mengkonfirmasi 945 laporan tentang miokarditis atau pericarditis.

Kini, CDC sedang menyelidiki laporan tersebut untuk menilai apakah ada hubungan dengan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: UPDATE Corona 3 November: CDC AS Dukung Penggunaan Luas Vaksin Covid-19 pada Anak-anak

5. Laporan kematian setelah vaksinasi Covid-19

Untuk diketahui, lebih dari 408 juta dosis vaksin covid-19 diberikan di AS dari Senin (14/12/2021) hingga Senin (18/10/2021).

Selama waktu tersebut, VAERS menerima 8.878 laporan kematian atau 0,0022 persen di antara penerima vaksin Covid-19.

FDA mewajibkan penyedia layanan kesehatan untuk melaporkan kematian Apapun setelah vaksinasi Covid-19 kepada VAERS. Meskipun belum jelas apakah vaksin itu penyebabnya.

Perlu diketahui, laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan.

Baca juga: Mengapa Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Orang Berbeda-beda?

“Tinjauan informasi klinis yang tersedia, termasuk bukti kematian, autopsi, dan catatan medis belum menetapkan hubungan sebab akibat dengan vaksin Covid-19,” ujar CDC.

Namun, laporan terbaru menunjukkan hubungan kausal yang masuk akal antara vaksin Janssen dan TTS.

Hubungan tersebut menyebabkan efek samping yang jarang dan serius seperti pembekuan darah dengan trombosit rendah hingga menyebabkan kematian.

Meski demikian CDC mengklaim bahwa beberapa orang tidak memiliki efek samping.

Baca juga: CDC Rilis Data Level Covid-19 Negara di Dunia, Indonesia Masuk Kategori Apa?

“Banyak orang telah melaporkan efek samping yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi efek ini akan hilang dalam beberapa hari,” ucap CDC.

Meski kemungkinan menimbulkan efek samping, CDC tetap merekomendasikan semua orang berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com