Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Hari Santri, dan Komentar "Sinting" Fahri Hamzah...

Kompas.com - 22/10/2021, 15:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Komentar "sinting" Fahri pun langsung ditimpali oleh Anggota Tim Pemenangan Jokowi-Kalla, Ahmad Basarah.

Menurut Basarah, kritik Fahri telah melukai Jokowi dan perasaan santri di seluruh Indonesia.

"Pernyataan Fahri tidak menghormati keberadaan bahkan sudah menghina kaum santri Indonesia," kata Basarah, Senin (30/6/2014) di Jakarta.

Baca juga: Jokowi Janji Tetapkan 1 Muharram Jadi Hari Santri Nasional

Komenter "sinting" Fahri itu pun mendapat teguran dari sesama angota tim pemenangan Prabowo-Hatta yakni Lauren Bahang Dama.

Lauren mengatakan sikap Fahri Hamzah yang kerap menyerang kandidat lawan termasuk dengan komentar "sinting" atas janji Jokowi ihwal Hari Santri merupakan sikap pribadi.

Tim Prabowo-Hatta, menurut Lauren selalu mewanti-wanti agar berkampanye dengan etika.

"Pak prabowo-Hatta selalu sampaikan agar menghindari kampanye hitam dan negatif, harus beretika. Kita kan sedang cari pemimpin apalagi serang pribadi, itu kan sangat dilarang," ujar Lauren.

Komentar "sinting" Fahri juga disambut demonstrasi para santri di sejumlah daerah. Mereka menilai pernyataan Fahri yang saat itu masih berstatus kader PKS menyakitkan bagi para santri.

Baca juga: Jokowi Tanda Tangani Keppres 22 Oktober Jadi Hari Santri

Komentar "sinting" Fahri terhadap janji Jokowi yang akan menjadikan 1 Muharram sebagai hari Santri pun dinilai cukup mempengaruhi perolehan suara Jokowi-Kalla dan Prabowo Hatta pada Pilpres 2014.

Hasil akhir menunjukkan Jokowi-Kalla memperoleh 53,15 persen suara sedangkan Prabowo- Hatta 46,85 persen suara. Dengan demikian ada selisih 6,3 persen di antara keduanya. Adapun waktu pencoblosan berlangsung pada 9 Juli 2014.

Padahal, berdasarkan survei terakhir sebelum pencoblosan yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 7 Juli 2014, elektabilitas Jokowi-Kalla sebesar 47,8 persen sedangkan Prabowo-Hatta sebesar 44,2 persen. Selisih di antara keduanya sangat tipis yakni sebesar 3,6 persen.

Karena itu, komentar "sinting" Fahri terhadap janji Jokowi ihwal Hari Santri diduga kuat menjadi salah satu penyebab kemenangan Jokowi-Kalla di detik-detik terakhir. Para santri yang marah dengan pernyataan Fahri kala itu diprediksi mengalihkan suara mereka ke pasangan Jokowi-Kalla.

Jokowi kemudian merealisasikan janji kampanyenya setahun berselang. Jokowi menandatangani Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Keppres tersebut ditandatangani Jokowi pada 15 Oktober 2015.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com