Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Gelar Pelatihan Dukung Pengembangan Kampung Budi Daya

Kompas.com - 19/09/2021, 15:37 WIB
Aningtias Jatmika,
A P Sari

Tim Redaksi

Adapun kegiatan tersebut juga sejalan dengan program Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Pelatihan yang digelar pada 13-14 September 2021 itu diikuti oleh 50 peserta dari pembudidaya ikan di Kabupaten Solok Selatan secara blended learning.

Pelatihan yang difasilitasi oleh BPPP Medan tersebut dilaksanakan di BBI Solok Selatan dengan menerapkan prokes secara ketat.

Baca juga: Berdayakan Rumput Laut dan Limbah Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Pupuk Hayati

Sebagai informasi, dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan beragam materi, mulai dari menyiapkan bahan dan peralatan pembuatan, menyusun formulasi, meramu, mencetak, mengeringkan, mengemas, hingga menyimpan pakan ikan.

Dalam sambutannya, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, budi daya ikan air tawar umumnya menggunakan pelet sebagai pakan ikan yang praktis dan mengandung nutrisi lengkap.

“Unsur utama pada pakan adalah protein hewani, yaitu tepung ikan. Pembuatan pakan ikan bisa menggunakan bahan baku nabati yang memiliki kandungan protein tinggi,” jelas Lilly.

Lebih lanjut, dia mengatakan, melalui pelatihan tersebut, pembudidaya diharapkan dapat memproduksi pakan ikan alternatif secara mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Dengan begitu, alokasi biaya pakan ikan bisa ditekan.

“Dengan pelatihan tersebut, para pembudidaya ikan bisa mengurangi alokasi biaya pakan yang biasanya mencapai 60 hingga 70 persen. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya” terang Lilly.

Baca juga: Lindungi Bambu Laut dengan Teknologi Wahana Restorasi, Peneliti Kementerian KP Ini Raih Satyalancana

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan bagi Pembudidaya Ikan juga mendapat apresiasi dari Anggota Komite II DPD Dapil Sumbar Emma Yohanna yang hadir melalui sambungan virtual.

Dia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan para pelaku utama budidaya di tengah pandemi Covid-19.

Menurut dia, kemajuan teknologi memudahkan peserta pembudidaya ikan untuk memanfaatkan kesempatan guna meningkatkan kompetensi diri meski berada di situasi Covid-19.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada KKP atas kesempatan yang diberikan kepada pembudidaya ikan di Sumbar untuk mengikuti pelatihan. Saya berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan kelompok pembudidaya ikan yang bisa mengembangkan berbagai usaha, seperti pembuatan pelet,” ucap Emma.

Di samping untuk kepentingan atau konsumsi diri sendiri, Emma menilai bahwa usaha pembuatan pelet juga akan menghasilkan sumber pendapatan yang bisa membantu perekonomian peserta.

Selain itu, melalui pelatihan tersebut, peserta juga dapat membagikan ilmunya kepada pelaku utama lain.

Baca juga: Lewat Teaching Factory, Kementerian KP Cetak Wirausaha Muda di Kampus Vokasi

Untuk diketahui, kegiatan tersebut juga direspons baik oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan Yalasri.

Dia berharap, upaya peningkatan budi daya ikan tidak berhenti pada pelatihan, tetapi juga dapat diimplementasikan secara berkelanjutan sehingga kebutuhan pakan ikan bisa terpenuhi.

“Melalui pelatihan tersebut, kami berharap, 70 persen kebutuhan pakan ikan di Kabupaten Solok tidak dipasok dari luar (wilayah) lagi,” tutur Yalasri.

Seperti diketahui, ketersediaan pakan ikan tidak hanya bermanfaat untuk kegiatan budi daya ikan air tawar, tetapi juga berkaitan erat dengan kegiatan memancing yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, KKP melalui BRSDM KP juga menggelar kegiatan “Pembuatan Umpan Ikan Tiruan” yang difasilitasi oleh BPPP Banyuwangi secara online. Adapun pelatihan tersebut diikuti oleh 636 peserta dari 33 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Ciptakan SDM Terampil di Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Gelar Berbagai Pelatihan

Seiring dengan perkembangan teknologi memancing, para angler atau pemancing mulai menggunakan umpan buatan atau casting.

Casting merupakan proses memancing menggunakan umpan yang menyerupai mangsa ikan tersebut. Umpan ini berfungsi sebagai pemikat agar ikan mendatangi dan memakan mata kail.

Pelatihan pembuatan cendol dawet rumput laut

Sementara itu, Kementerian KP juga tak henti meningkatkan produksi komoditas rumput laut yang bernilai ekonomi tinggi.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Menteri Trenggono dalam menggenjot ekspor hasil perikanan, salah satunya rumput laut.

Sebelumnya, Menteri Trenggono menegaskan komitmen peningkatan kualitas dan kompetensi SDM yang berkapasitas, eksplorasi bahan mentah menjadi pengolahan, peningkatan nilai tambah dari sumber daya alam, dan inovasi teknologi sebagai alat bantu yang dapat memproduksi nilai tambah.

Baca juga: Cegah Penurunan Populasi Ikan Selar Bentong, Kementerian KP Lakukan Penelitian

Komitmen tersebut kemudian diwujudkan dalam kegiatan bertajuk “Pelatihan Pembuatan Cendol Dawet Rumput Laut” yang digelar Kamis (9/9/21) secara online.

Adapun pelatihan tersebut diikuti oleh 812 peserta dari 34 provinsi yang difasilitasi oleh BPPP Tegal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada rumput laut agar bernilai jual lebih tinggi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM KKP Kusdiantoro mengatakan, rumput laut merupakan salah satu produk unggulan Indonesia. Pada 2020, nilai ekspor rumput laut Indonesia mencapai 279,58 juta dollar Amerika Serikat (AS) dengan volume ekspor sebesar 195.574 ton.

Nilai tersebut menempatkan Indonesia sebagai produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah China.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com