Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berdayakan Rumput Laut dan Limbah Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Pupuk Hayati

Kompas.com - 20/08/2021, 13:54 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comPupuk memiliki peran penting dalam budi daya tanam. Sebab, pupuk berperan sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman agar dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit.

Untuk diketahui, terdapat dua jenis pupuk yang biasa digunakan petani, yaitu pupuk kimia dan organik. Saat ini pemupukan organik menjadi pilihan terbaik untuk bercocok tanam.

Pasalnya, penggunaan pupuk kimia tidak disarankan apalagi jika berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi struktur tanah dan tanam.

Guna membantu pemenuhan kebutuhan pupuk organik, Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) telah menciptakan formula produksi pupuk hayati berbasis rumput laut dan limbah perikanan.

Baca juga: Pakar IPB: Rumput Laut Indonesia Bisa Diolah Jadi Gula hingga Bioetanol

Selain ramah lingkungan, pengganti pupuk kimia ini juga diproduksi dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan melimpah.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia. Untuk memaksimalkan komoditas ini, Kementerian KP telah melakukan berbagai riset.

Salah satu riset itu diwujudkan oleh Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) dari BRSDM lewat pengembangan pupuk organik.

Baca juga: Dukung 3 Program Prioritas Menteri KKP, BRSDM Luncurkan Buku Kampung Perikanan Budi Daya

Tak hanya rumput laut, BBRP2BKP juga memanfaatkan limbah perikanan yang selama ini banyak terbuang sebagai bahan pupuk.

Atas partisipasi tersebut, salah satu peneliti BBRP2BKP Jamal Basmal dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

Tanda Kehormatan itu diberikan sebagai apresiasi terhadap jasa para peneliti dalam memberikan darma bakti kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

Adapun penghargaan Satyalancana Wira Karya diserahkan bertepatan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono bersama beberapa pegawai Kementerian KP lainnya, termasuk dari BRSDM, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Lindungi Bambu Laut dengan Teknologi Wahana Restorasi, Peneliti Kementerian KP Ini Raih Satyalancana

"Kepada bapak dan ibu penerima Satyalancana pada hari ini, Selasa (17/8/2021), Anda merupakan ujung tombak terdepan Kementerian KP untuk hadir di tengah-tengah masyarakat kelautan dan perikanan dalam memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Trenggono menilai, peneliti BBRP2BKP Jamal Basmal berhasil memberikan kontribusi besar terhadap pertanian di Indonesia lewat formula produksi pupuk hayati yang telah diciptakan.

Dengan bahan baku rumput laut dan limbah perikanan, pupuk hayati diklaim memiliki keunggulan sebagai zat pemacu tumbuh yang dapat meningkatkan jumlah produksi tanaman.

“Tak hanya itu, pupuk organik tersebut juga mampu menghindarkan dari hama sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, memperbaiki kualitas tanaman, serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” ucap Trenggono.

Baca juga: Lewat UPPO, Kementan Dukung Ketersediaan Pupuk Organik bagi Petani

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com