JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, setahun yang lalu, Pendeta Yeremia Zanambani tewas ditembak. Ia ditembak di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9/2020).
Awalnya TNI menyebut Pendeta Yeremia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Namun, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambon mengatakan, Pendeta Yeremia tewas dibunuh aparat TNI dan menuduh Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa menyebar kebohongan.
Menurut Sebby, kebohongan yang dilakukan TNI bukan baru kali ini dilakukan.
Baca juga: Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani hingga Desakan Membentuk Tim Investigasi
Hal serupa pernah dilakukan pada 2018 saat pendeta Gemin Nirigi yang merupakan penerjemah Alkitab Bahasa Nduga tewas tertembak di Nduga akibat dibantai KKB.
"Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa berbohong di publik. Setelah Pendeta Gemin Nirigi, penerjemah Alkitab Bahasa Nduga ditembak mati TNI pada 2018 di Mapenduma. Sempat TNI menyangkal. Mereka katakan bahwa kami tidak tahu, namun terungkap kemudian," kata Sebby.
Sementara Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, membantah tuduhan bahwa Pendeta Yeremia tewas ditembak TNI karena di Hitadipa tidak terdapat pos TNI. Menurut dia, apa yang disampaikan Jubir TPNPB tidak berdasar dan hanya ingin memperkeruh suasana.
Baca juga: Menanti Keadilan untuk Pendeta Yeremia Zanambani...
Berdasarkan kejadian sebelumnya, kata Kamal, justru KKB kerap berulah di Hitadipa dan terus membuat jatuhnya korban jiwa.
"Di lokasi itu sudah dua anggota dan warga sipil tewas akibat aksi tidak manusiawi dari KKB," kata dia.
Kamal menyebut pelaku pembunuhan terhadap Yeremia adalah KKB yang sebelumnya kerap berulah di Tembagapura, Kabupaten Mimika.
"Diketahui pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani dari kelompk KKB pimpinan Jelek Waker," kata Kamal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.