Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Belum Ada Low Income Country yang Capai Target Vaksinasi 10 Persen Penduduk

Kompas.com - 10/09/2021, 17:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, angka vaksinasi Covid-19 di negara berpenghasilan rendah (low income countries) masih kecil.

Padahal, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menargetkan 10 persen populasi penduduk di tiap negara sudah menerima vaksinasi Covid-19 akhir bulan ini dan meningkat menjadi 40 persen pada akhir 2021.

"Hingga kini kita lihat belum ada satupun low income country yang dapat mencapai target 10 persen," kata Retno dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/9/2021).

Retno menyebutkan, target yang ditetapkan WHO dapat dengan mudah dicapai oleh negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah atas (high and upper middle income countries).

Tercatat, 90 persen high income countries telah mencapai target vaksinasi 10 persen populasi dan lebih dari 70 persen high income contries telah mencapai target 40 persen vaksinasi.

Baca juga: Menlu Sebut Ketimpangan Distribusi Vaksin Covid-19 di Dunia Masih Terjadi

Angka vaksinasi di seluruh dunia mencapai 5,5 miliar dosis vaksin, di mana 80 persen di antaranya dikontribusikan oleh high and upper middle income countries. Hal itu, kata Retno, menandakan bahwa ketimpangan vaksinasi antarnegara masih terjadi.

"Sebuah penelitian yang dikutip oleh The Economist minggu ini menyebutkan, tanpa redistribusi surplus vaksin dari negara maju 1 sampai 2,8 juta jiwa dapat melayang," ujar Retno.

Menyikapi situasi tersebut, WHO telah meminta agar mekanisme dose sharing vaksin ditingkatkan. Dirjen WHO berharap komitmen dose sharing segera dipenuhi selambat-lambatnya akhir bulan ini.

Hal serupa juga diserukan oleh Covax Facility. Diharapkan agar dose sharing vaksin dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar.

Terkait hal ini, kata Retno, pemerintah Indonesia mendorong pemerataan vaksin di seluruh negara. Bersamaan dengan itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

Baca juga: AstraZeneca dan Pfizer Kembali Tiba, Stok Vaksin RI Lebihi 225 Juta Dosis

"Mesin diplomasi Indonesia akan terus bergerak dengan kecepatan penuh untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional dan menyuarakan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara," kata dia.

Adapun stok vaksin Covid-19 di Indonesia per Jumat (10/9/2021) mencapai 225.536.190 dosis, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku (bulk). Vaksin yang ada merupakan jenis Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna.

Pemerintah terus mengupayakan pengadaan vaksin baik melalui mekanisme kerja sama dengan berbagai negara maupun lewat pembelian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com