Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes ke Menag karena Tak Diajak Kunjungan Kerja, Anggota DPR: "Ora Usah Ngacir Dewe"

Kompas.com - 02/09/2021, 15:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Nasdem Sri Wulan mencecar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait sejumlah hal, mulai dari program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) hingga soal tak dilibatkannya DPR dalam kunjungan kerja.

Wulan mengungkapkan sejumlah hal itu dalam rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama RI, Kamis (2/9/2021).

"Saya tidak melihat gambaran apa-apa yang dijelaskan Pak Menteri. Pertama, tolong dijelaskan, kegiatan prioritas nasional paling enggak kita diberikan gambarannya. Tapi kan tadi yang disampaikan Pak Menteri hanya prioritas nasional saja. Antara program dan kegiatannya saja, diberikan bayangannya saja tidak," kata Wulan dalam rapat yang dipantau secara virtual melalui YouTube DPR, Kamis.

Baca juga: Menag: Vaksinasi Covid-19 untuk Jutaan Santri Terus Bergulir

Kemudian, Wulan menyoroti salah satu kunjungan kerja Menag ke daerah Rembang yang tanpa melibatkan anggota DPR.

Padahal, kata Wulan, dia merupakan anggota DPR yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Jateng III yaitu Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang.

"Jadi pas kemarin ke Rembang, ora usah ngacir dewe (jangan pergi sendiri) begitu lho, Pak. Kita mbok dilibatkan, begitu juga nanti teman-teman jugalah kalau misalnya ada turun ke lapangan, tolong," kata dia.

Wulan memandang, Menag tidak mengikutsertakan anggota DPR di dapil dengan wilayah yang disebutnya.

Untuk itu, ia meminta Yaqut agar melibatkan DPR, terutama mitra kerja yaitu Komisi VIII saat hendak melakukan kunjungan kerja.

"Kita kan mitra, paling tidak. Kan enggak enak banget kalau misal ditanya. Lho, tadi itu ada Pak Menteri lho ke sini, kok enggak ikut serta. Kan sakitnya itu di sini pak, kalau ditanya seperti itu. Benar enggak? Jadi jangan sampailah seperti itu, kita bermitra yang baik, membahas dengan semuanya, paling enggak ketika turun lapangan juga sama," papar dia.

Baca juga: Menag Pastikan Selama PPKM Tak Ada Penutupan Rumah Ibadah

Wulan juga mengaku bahwa sejauh ini mendengar kunjungan kerja Menag ke daerah dari informasi masyarakat.

Ia pun mencontohkan beberapa kunjungan kerja Menag ke daerah seperti meninjau kesehatan sanitasi hingga kunjungan ke pondok pesantren (ponpes).

"Kita itu tahunya justru dari masyarakat. Jadi kan kita heran, bagaimana sih koordinasi Pak Menteri dengan jajarannya, kemudian komunikasi dengan kita. Jadi jangan sampai jika itu sudah turun ke lapangan, kita enggak ngerti sama sekali," tutur dia.

Atas hal tersebut, Wulan mendorong Yaqut agar menginformasikan kepada Komisi VIII sebelum melakukan kunjungan kerja ke lapangan.

Ia pun mengingatkan Yaqut soal fungsi DPR adalah mengawasi kinerja pemerintah yaitu monitoring.

"Kan enggak lucu, kita mitranya, ditanya enggak tahu. Karena tidak ada informasi dari sini. Jadi tolong, ini kan sudah berkali-kali menjadi kesepakatan kita dalam rapat, dalam program maupun apa pun yang turun di lapangan. Kita kan paling enggak menjalankan fungsi kita sebagai monitoring di sana. Jadi jangan sampai kita enggak engerti sama sekali," papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com