Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Tinggi, Menkes Ingatkan Pentingnya Ukur Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

Kompas.com - 27/07/2021, 07:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat perlu memahami pentingnya mengukur saturasi oksigen pada pasien Covid-19.

Hal itu untuk menghindari tingginya angka kematian pasien karena terlambat masuk rumah sakit (RS) dengan kondisi saturasi oksigen yang sudah sangat rendah.

"Akhir-akhir ini Presiden memberikan arahan, banyak pasien yang wafat. Saya sudah cek dengan banyak direktur RS penyebabnya telat masuk. Saturasi sudah sangat rendah," ujar Budi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).

"Oleh karenanya penting dijelaskan cara mengukur saturasi oksigen mereka dengan menggunakan alat oxymeter yang dicolok di jari," lanjutnya.

Baca juga: Banyak Pasien Covid-19 Meninggal, Menkes: Telat Masuk RS dan Saturasi Sudah Sangat Rendah

Menurutnya, cara pakai oxymeter sangat mudah, yakni cukup dengan menempelkan alat tersebut ke jari tangan.

Jika setelah diukur diketahui saturasi oksigen di bawah 94 persen, pasien sebaiknya segera dibawa ke RS atau tempat isolasi terpusat.

"Kalau itu di atas 94 persen tidak usah dibawa, karena akan menuh-menuhin RS. Orang yang butuh masuk jadi tidak bisa masuk. Ya biarin di rumah. Yang penting ukur saturasi. Kalau di bawah 94 persen baru dibawa ke RS," kata Budi.

Ia pun mengingatkan agar kondisi saturasi oksigen tidak boleh sampai jauh di bawah 90 persen.

Sebab, kondisi tersebut rawan bagi pasien Covid-19 jika tidak segera diantisipasi dengan perawatan RS atau isolasi terpusat.

"Jangan sampai turun saturasi sampai 80 atau 70 sebab (masih) merasa sehat. Kadang banyak orang merasa saya hanya batuk kecil, tidak mau diisolasi. Lalu juga banyak yang tidak mau dites. Sekali lagi, yang banyak wafat adalah karena terlambat masuk ke RS," lanjutnya.

Baca juga: Ini Angka Saturasi Oksigen Normal dan Cara Menaikkannya

Budi menekankan, penyakit Covid-19 bisa disembuhkan apabila terdeteksi sejak dini.

Ia mengatakan, di sejumlah negara, hanya 20 persen dari 100 pasien covid-19 yang masuk RS. Kemudian, kata dia, pasien yang meninggal sekitar 1,7 persen.

Menurutnya, kondisi itu lebih rendah daripada kematian akibat TBC atau HIV.

"Tetapi, harus dirawat dengan tepat dan cepat. Jadi kalau sudah positif cepat dites. Setelah dites cepat ukur saturasi. Kalau saturasi di atas 94 persen stay at home. Insya Allah akan sembuh. Tetapi kalau (saturasi) di bawah itu, nah itu harus segera dikirim ke RS atau isolasi terpusat," tambah Budi.

Diberitakan, dalam 11 hari terakhir tercatat jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia di atas 1.000 orang tiap harinya.

Kematian di atas 1.000 kasus untuk pertama kalinya terjadi pada 7 Juli 2021. Saat itu, pasien Covid-19 yang meninggal berjumlah 1.040 orang.

Kemudian, pada Senin (26/7/2021) pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 1.487 orang.

Baca juga: Positif Covid-19, Ini Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen

Sebelumnya, kasus kematian di atas 1.000 orang terjadi pada:

  • 25 Juli tercatat 1.266 orang 
  • 24 Juli tercatat 1.415 orang 
  • 23 Juli tercatat 1.566 orang 
  • 22 Juli tercatat 1.449 orang 
  • 21 Juli tercatat 1.383 orang 
  • 20 Juli tercatat 1.280 orang 
  • 19 Juli tercatat 1.338 orang
  • 18 Juli tercatat 1.093 orang
  • 17 Juli tercatat 1.092 orang 
  • 16 Juli tercatat 1.205 orang 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com