JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab banyaknya pasien meninggal dunia setelah tertular Covid-19.
Terlambat masuk rumah sakit (RS) dan saturasi oksigen yang sudah sangat rendah menjadi pemicu tingginya angka kematian.
"Akhir-akhir ini Presiden memberikan arahan, banyak pasien yang wafat. Saya sudah cek dengan banyak direktur RS, penyebabnya telat masuk. Saturasi sudah sangat rendah," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring usai rapat terbatas kabinet pada Senin (26/7/2021).
Oleh karenanya, Budi menekankan pentingnya pasien Covid-19 mengukur saturasi oksigen mereka dengan alat oxymeter.
Baca juga: Ribuan Warga Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Menkes Duga Banyak yang Tak Mau Lapor
Menurutnya, cara pakai oxymeter sangat mudah, yakni cukup dengan menempelkan alat tersebut ke jari tangan.
Jika setelah diukur diketahui saturasi oksigen di bawah 94 persen maka pasien sebaiknya segera dibawa ke RS atau tempat isolasi terpusat.
"Kalau itu di atas 94 persen tidak usah dibawa karena akan menuh-menuhin RS-nya. Orang yang butuh masuk jadi tidak bisa masuk. Ya biarin di rumah. Yang penting ukur saturasi. Kalau di bawah 94 persen baru dibawa ke RS," tetas Budi.
"Jangan sampai turun saturasi sampai 80 atau 70 sebab merasa sehat. Kadang banyak orang merasa saya hanya batuk kecil, tidak mau diisolasi. Lalu juga banyak yang tikda mau dites. Sekali lagi yang banyak wafat adalah karena terlambat masuk ke RS," lanjutnya.
Dia pun menjelaskan, penyakit Covid-19 bisa disembuhkan apabila terdeteksi sejak dini.
Baca juga: Pasien Isoman Meninggal di Jakpus Kebanyakan Tinggal di Wilayah Padat Penduduk
Budi menggambarkan dengan contoh, di seluruh dunia dari yang 100 yang sakit, yang masuk RS hanya 20 persen. Kemudian yang wafat kemungkinan sekitar 1,7 persen.
Menurutnya kondisi itu lebih rendah daripada kematian akibat TBC atau HIV.
"Tapi harus dirawat dengan tepat dan cepat. Jadi kalau sudah positif cepat dites. Setelah dites cepat ukur saturasi.
"Kalau saturasi di atas 94 persen stay at home. Insyaallah akan sembuh. Tetapi kalau di bawah itu nah itu harus segera dikirim ke RS atau isolasi terpusat," tambah Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.