JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi lokasi produksi oksigen di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/7/2021).
Muhadjir mengunjungi dua lokasi perusahaan produksi oksigen, yaitu PT Aneka Gas Industri di Cibitung dan PT Air Products Indonesia di Cikarang.
Kedua perusahaan itu merupakan salah satu dari empat produsen oksigen terbesar di Indonesia.
"Saya turun langsung ke lapangan menindaklanjuti kelangkaan kebutuhan oksigen di rumah sakit, memastikan bahwa di sektor hulu, tempat produksi aman," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Akan Impor Tabung Oksigen untuk Isi Ruang Darurat Tambahan
Muhadjir mengatakan, selama pandemi Covid-19, alokasi produksi dan distribusi oksigen dari perusahaan-perusahaan tersebut mayoritas diperuntukkan bagi kebutuhan medis di rumah sakit.
Terutama untuk menangani pasien Covid-19 yang saat ini lebih banyak membutuhkan oksigen.
"Saya berterima kasih sekali. Ini bagian dari upaya untuk ikut mendukung program pemerintah dalam mempercepat penanganan Covid-19, terutama dari sisi treatment bagi mereka yang terdampak atau yang menjadi korban," kata dia.
Muhadjir pun berharap seluruh upaya maksimal dari berbagai pihak dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19.
Terlebih agar kebutuhan oksigen untuk pasien di rumah sakit dapat terpenuhi dan tepat waktu.
Baca juga: Jakarta Hadapi Fase Genting Covid-19, RS Kolaps hingga Warga Berjuang Mandiri Dapatkan Oksigen
Adapun PT Aneka Gas Industri merupakan anak perusahaan Samator Group yang mampu memproduksi oksigen hingga 977,4 ton perhari di masa darurat Covid-19.
Berdasarkan laporan, 95 persen alokasi produksi didistribusikan untuk rumah sakit, khususnya yang menangani pasien Covid-19.
Sementara itu, PT Air Products Indonesia merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut memproduksi 85 ton oksigen per hari di pabrik yang beroperasi di Cikarang dan 225 ton per hari di pabrik Gresik.
Usai mengunjungi lokasi pabrik oksigen, Muhadjir juga berkunjung ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Pada kunjungan tersebut, Muhadjir menerima laporan dari Direktur RSUD Kabupaten Bekasi Sunarti.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Penderita Covid-19 dengan Proning
Dalam laporannya Suharti mengatakam, setiap hari pasien Covid-19 yang masuk ke IGD dan tenda darurat penangan Covid-19 berkisar 60-80 pasien.
Jumlah tersebut melebihi kapasitas normal sebanyak 40 pasien.
"Dua minggu terakhir di kami terjadi lonjakan kasus. IGD stuck, tidak bisa masuk ke ruangan. Akhirnya kami lakukan triase pra-IGD, jadi kami menurunkan tenaga medis dan nonmedis melakukan triase di mobil membawa oxymetri dan lain-lain," kata dia.
Baca juga: Jakarta Menuju 100.000 Kasus Aktif Covid-19: RS Kolaps, Oksigen Menipis, Kematian Meningkat
Suharti mengatakan, apabila pasien setelah asesmen terindikasi Covid-19 kategori sedang dan berat akan dimasukkan ke IGD untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Namun untuk kategori ringan akan diberikan obat serta disarankan untuk isoman di rumah ataupun di hotel.
Adapun kebutuhan oksigen di RSUD Kabupaten Bekasi memiliki 10.000 liter untuk memenuhi kebutuhan dua hari dengan kapasitas sekitar 200 pasien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.