Kedua, menggerakkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang didukung riset kelautan dan perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat.
Baca juga: Sudah Tengah Tahun, Realisasi Anggaran KKP Baru Rp 1,58 Triliun
Kemudian yang ketiga adalah membangun kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.
Sjarief menilai, program terobosan tersebut telah membawa pengelolaan kelautan dan perikanan pada era baru. Potret kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan di level nasional dan daerah bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Keberlanjutan sumber daya perikanan diharapkan dapat menjadi pondasi keberlanjutan pembangunan dalam periode pemerintahan di masa mendatang," jelas Sjarief.
Sebagaimana diketahui, volume produksi perikanan perikanan tangkap di Indonesia memiliki peran yang besar terhadap produksi perikanan tangkap dunia.
Hal tersebut tercantum pada laporan The Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2018 yang menyatakan Indonesia telah berkontribusi terhadap produksi hasil tangkapan dunia sebesar 7,19 persen (6,54 juta ton) pada 2016 atau satu tingkat di bawah Tiongkok sebesar 17,56 juta ton (19,29 persen).
Baca juga: Kembangkan Perikanan Budidaya, KKP Latih Masyarakat Banten dan Jatim
Sementara itu, data FAO pada 2020 menyebut, Indonesia menduduki peringkat tiga di bawah Tiongkok dan Peru untuk produksi perikanan tangkap laut terbesar dan menyumbang 8 persen dari produksi dunia.
Sjarief mengatakan, tantangan dan tugas Komnas Kajiskan ke depan akan semakin meningkat dalam memberikan kajian dan rekomendasi pengelolaan perikanan pada 11 WPPNRI dan 14 WPPNRI perairan darat.
Terlebih, saat ini terdapat 11 Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) WPPNRI yang sedang dalam proses revisi dan beberapa RPP berbasis komoditas juga yang sedang dikaji dan direvisi.
"Untuk itu, Komnas Kajiskan harus dapat menjawab isu dan tantangan pengelolaan perikanan dan kelautan di Indonesia, seperti subsektor perikanan tangkap dalam mensejahterakan nelayan atau pelaku usaha sekaligus menjaga keberlangsungan SDI tersebut," tuturnya.
Baca juga: Berikan Kebijakan Afirmatif, KKP Berkomitmen Kembangkan Tingkat Pendidikan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.