Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dorong Ekonomi Masyarakat, Menteri KP Minta Aktivitas Usaha di PPS Bungus Ditingkatkan

Kompas.com - 02/06/2021, 16:44 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meminta aktivitas usaha di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ditingkatkan. Ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono saat melakukan kunjungan ke PPS Bungus pada Rabu (2/6/2021).

“Yang jadi pikiran saya bagaimana nilai tukar nelayan lebih baik dan kesejahteraan meningkat. Untuk itu industri (perikanan) perlu didorong, sarana dan prasarana diperbaiki," ujarnya  dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu.

Selain itu, Trenggono berharap agar produktivitas perusahaan bisa lebih ditingkatkan, sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan semakin besar.

Baca juga: KKP Ringkus 2 Kapal Illegal Fishing Asal Filipina di Laut Sulawesi

Ia menyebutkan, terdapat potensi perikanan yang besar di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 572 yang meliputi perairan Samudera Hindia di sebelah barat Pulau Sumatera dan Selat Sunda.

Salah satu komoditas yang banyak di wilayah tersebut adalah ikan tuna. Untuk itu, Menteri Trenggono mendorong agar usaha-usaha baru dapat tumbuh dan berkembang di PPS Bungus.

Sebagai informasi, saat ini di PPS Bungus sudah memiliki satu unit pengolahan ikan (UPI) dengan berbagai produksi, mulai dari tuna steak, tuna loin, tuna saku, belly tuna, hingga tetelan yang ditujukan untuk pasar ekspor.

Adapun kapasitas produksi di pelabuhan perikanan yang telah beroperasi sejak puluhan tahun tersebut mencapai 20 ton bahan baku per hari.

Baca juga: KKP Tangkap Pelaku Sport Fishing Ilegal Asal Malaysia di Perairan Sebatik

Sementara itu, volume produksi perikanan di PPS Bungus pada periode 2020 sebanyak 4.776.149 kilogram (kg) dengan nilai Rp 111,02 miliar. Ekspor tuna pada periode 2016–2019 pun mencapai Rp 32,3 miliar.

Untuk itu, demi mendukung geliat sub sektor perikanan tangkap di Sumbar, Trenggono meminta jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membangun ekosistem pelabuhan agar menjadi lebih hidup.

Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan cold storage untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan dan menjaga kualitasnya.

Tak hanya melengkapi sarana dan prasarana di pelabuhan saja, ia juga meminta jajarannya untuk memperkuat riset yang bertujuan untuk menambah jumlah produksi dan kualitas produk perikanan yang dihasilkan.

Baca juga: Menteri Trenggono Jamin Nelayan Sejahtera dengan Program PNBP Pascaproduksi

Adapun, saat ini di PPS Bungus sudah terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP yang fokus pada kegiatan riset.

“Riset diharapkan lebih riil untuk kepentingan ekonomi, bukan sebatas edukasi," katanya.

Selain memberikan instruksi bagi jajaran KKP, Menteri Trenggono juga mengimbau agar para nelayan di PPS Bungus menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.

“Prinsip kita itu ekonomi biru, untuk itu alat tangkapnya harus ramah lingkungan. Penangkapan ikan tuna dengan memancing adalah yang tepat,” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com