Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Seruan Jokowi untuk Benci Produk Asing dan Rencana Impor Beras...

Kompas.com - 16/03/2021, 13:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Belum genap dua pekan seruang Presiden Joko Widodo untuk membenci produk asing digaungkan, namun pemerintah sudah akan mengimpor 1 juta ton beras pada 2021.

Seruan Jokowi untuk membenci produk asing disampaikan saat ia membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Mulanya Jokowi meminta sikap mencintai produk dalam negeri untuk lebih digaungkan.

Kemudian Presiden meminta agar kebencian pada produk-produk luar negeri juga digaungkan. 

Baca juga: Soal Ajakan Benci Produk Asing, KSP Bilang Bukan Benci Negaranya

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa mencintai produk Indonesia saja tidak cukup sehingga kampanye benci barang luar negeri harus digaungkan.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," kata Jokowi.

Presiden menyebut, kampanye cinta produk Indonesia dan benci produk luar negeri penting dikumandangkan supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia," ujarnya.

Selain kampanye, Jokowi menyebut ada sejumlah langkah lainnya yang bisa ditempuh untuk mengembangkan pasar produk nasional, seperti memberikan ruang kepada produk-produk hasil usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

Baca juga: Ajakan Jokowi untuk Benci Produk Asing Dinilai Bisa Bahayakan Hubungan Internasional

Jokowi tidak ingin ruang depan atau lokasi-lokasi strategis di pusat perbelanjaan justru diisi oleh merk-merk luar negeri.

Menurut dia, sudah saatnya menggeser produk yang berasal dari luar ke tempat yang tidak strategis dan mengisi lokasi strategis untuk merk-merk lokal.

"Branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri," ujarnya.

Menurut Jokowi, dengan jumlah penduduk yang begitu besar seharusnya Indonesia memiliki konsumen yang loyal terhadap produk-produk dalam negeri.

"Karena penduduk Indonesia, penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya adalah konsumen yang paling loyal untuk produk-produk kita sendiri, 270 juta adalah jumlah yang besar, pasar yang besar," kata dia.

Baca juga: Jokowi Heran: Saya Ngomong Benci Produk Asing, Begitu Saja Ramai

Rencana impor beras

Namun, seruan Jokowi untuk membenci produk asing dan memprioritaskan konsumsi produk lokal tak berbanding lurus di ranah pertanian.

Sebab, pemerintah berencana mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat. Di sisi lain, Bulog masih memprioritaskan stok beras dari dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com