Jokowi menyebut, vaksinasi Covid-19 tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat.
Setelahnya, vaksinasi akan dilanjutkan ke TNI dan Polri, petugas pelayan publik, dan masyarakat umum.
Baca juga: Jokowi Prediksi Vaksinasi Covid-19 Warga Mulai Pertengahan Februari
Menurut dia, masyarakat umum sudah bisa disuntik pada pertengahan Februari.
Berbicara dalam sebuah forum usai vaksinasi, Jokowi menekankan bahwa pemerintah berusaha bekerja dengan cepat untuk mendapatkan ratusan juta dosis vaksin Covid-19 di tengah dominasi negara-negara maju.
Menurutnya kerja cepat ini dilakukan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 secepat-cepatnya.
"Agenda jangka pendek kita untuk mengawali tahun ini adalah dengan melakukan vaksinasi massal secepat-cepatnya. Vaksinasi adalah salah satu kebijakan prioritas," lanjutnya.
Oleh karenanya, persiapan infrastruktur, persiapan data, persiapan vaksinator sekitar 30.000 orang harus dilakukan dengan baik.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh tenaga kesehatan segera menyelesaikan dua tahap suntik vaksin Covid-19 Sinovac.
Menurutnya, setelah dosis kedua disuntikkan, tubuh masih memerlukan waktu dua hingga tiga pekan untuk membentuk antibodi.
Setelah terbentuk antibodi itulah risiko tubuh terpapar Covid-19 menjadi kecil.
Dengan demikian, para tenaga kesehatan lebih tenang dalam bekerja.
Baca juga: Menkes: Perlu Waktu Antibodi Terbentuk Setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Disuntikkan
Menurut Budi, pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 ini menunjukkan bahwa vaksinasi dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Dia berharap hal itu bisa menjadi contoh kepada tenaga kesehatan.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh, bisa memotivasi tenaga kesehatan agar mereka juga cepat (melakukan vaksinasi)," tutur Budi.
"Yang belum suntikan pertama (agar) mengejar suntikan pertama. Dan juga yang sudah suntik pertama bisa segera selesaikan suntikan kedua," tambahnya.