Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ayo Semua Jangan Takut Divaksinasi..."

Kompas.com - 28/01/2021, 06:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah menjani penyuntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada Rabu (27/1/2021).

Bertempat di Istana Merdeka, penyuntikan kepada Presiden dilakukan pukul 08.30 WIB.

Pelaksanaan penyuntikan ini berselang 14 hari setelah vaksinasi perdana yang digelar pada 13 Januari 2021.

Sama halnya saat vaksinasi perdana, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib menjadi vaksinator yang bertugas menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk Presiden Joko Widodo.

Abdul Muthalib, memastikan vaksin yang ia suntikkan merupakan vaksin Sinovac.

Hal itu untuk memastikan kepada masyarakat bahwa Presiden Jokowi juga memakai vaksin Sinovac.

"Vaksin yang saya berikan adalah vaksin Sinovac, bukan yang lain," kata Abdul Muthalib usai menyuntikkan dosis vaksin Sinovac yang kedua kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/1/2021).

Bersamaan dengan Jokowi, ada sejumlah tokoh dan pejabat yang juga disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka.

Mereka inilah yang pada 13 Januari lalu telah menerima penyuntikan perdana vaksin Covid-19.

Mereka antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sejumlah tokoh agama, perwakilan masyarakat, hingga artis Raffi Ahmad.

Pesan Jokowi

Usai disuntik vaksin, Jokowi berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus meski vaksinasi sudah dimulai.

Ia meminta seluruh pihak terus disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

"Ini penting karena kuncinya juga ada di situ. Selain vaksinasi, kunci yang kedua adalah menjaga protokol kesehatan," kata dia.

Adapun penduduk Indonesia yang akan menerima vaksinasi Covid-19 diperkirakan mencapai 182 juta atau 70 persen dari total jumlah penduduk.

Jokowi menargetkan, proses vaksinasi selesai dalam waktu kurang dari setahun.

Jokowi menyebut, vaksinasi Covid-19 tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat.

Setelahnya, vaksinasi akan dilanjutkan ke TNI dan Polri, petugas pelayan publik, dan masyarakat umum.

Baca juga: Jokowi Prediksi Vaksinasi Covid-19 Warga Mulai Pertengahan Februari

Menurut dia, masyarakat umum sudah bisa disuntik pada pertengahan Februari.

Berbicara dalam sebuah forum usai vaksinasi, Jokowi menekankan bahwa pemerintah berusaha bekerja dengan cepat untuk mendapatkan ratusan juta dosis vaksin Covid-19 di tengah dominasi negara-negara maju.

Menurutnya kerja cepat ini dilakukan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 secepat-cepatnya.

"Agenda jangka pendek kita untuk mengawali tahun ini adalah dengan melakukan vaksinasi massal secepat-cepatnya. Vaksinasi adalah salah satu kebijakan prioritas," lanjutnya.

Oleh karenanya, persiapan infrastruktur, persiapan data, persiapan vaksinator sekitar 30.000 orang harus dilakukan dengan baik.

Pembentukan antibodi

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh tenaga kesehatan segera menyelesaikan dua tahap suntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Menurutnya, setelah dosis kedua disuntikkan, tubuh masih memerlukan waktu dua hingga tiga pekan untuk membentuk antibodi.

Setelah terbentuk antibodi itulah risiko tubuh terpapar Covid-19 menjadi kecil.

Dengan demikian, para tenaga kesehatan lebih tenang dalam bekerja.

Baca juga: Menkes: Perlu Waktu Antibodi Terbentuk Setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Disuntikkan

Menurut Budi, pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 ini menunjukkan bahwa vaksinasi dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Dia berharap hal itu bisa menjadi contoh kepada tenaga kesehatan.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh, bisa memotivasi tenaga kesehatan agar mereka juga cepat (melakukan vaksinasi)," tutur Budi.

"Yang belum suntikan pertama (agar) mengejar suntikan pertama. Dan juga yang sudah suntik pertama bisa segera selesaikan suntikan kedua," tambahnya.

Tak perlu khawatir

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, vaksin Covid-19 sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan.

Sebab risiko pekerjaan yang rentan terpapar Covid-19.

"Kita yang setiap hari berhadapan dengan pasien risikonya tinggi. Sehingga kita perlu cepat-cepat divaksin," tutur Daeng di Istana Merdeka, Rabu.

Daeng pun mengajak seluruh tenaga kesehatan di Indonesia segera menyelesaikan dua kali penyuntikan vaksib Covid-19.

Sebagai perwakilan dokter, Daeng menyebut dirinya telah merasakan efek samping vaksin Covid-19 Sinovac yang minim.

Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19, Ketua IDI: Efek Sampingnya Minimal, Tenaga Kesehatan Tak Perlu Khawatir

"Saya sudah mewakili ikatan dokter, lalu ada kawan-kawan bidan, perawat, apoteker dan sebagainya. Sehingga teman-teman tenaga kesehatan tidak perlu khawatir (untuk disuntik vaksin Covid-19," ujar Daeng dikutip dari siaran langsung Sekretariat Presiden, Rabu.

"Alhamdulillah efek samping yang saya rasakan itu minimal sekali. Hanya terasa pegal di tempat suntikan dan itu hilang lima jam sudah mereda. Tidak usah terlalu khawatir," lanjutnya.

Senjata sehat

Pembawa acara Raffi Ahmad menjalani vaksin Covid-19 tahap kedua, Rabu (27/1/2021).Youtube Kemenkominfo TV Pembawa acara Raffi Ahmad menjalani vaksin Covid-19 tahap kedua, Rabu (27/1/2021).
Ajakan untuk segera menyelesaikan vaksinasi Covid-19 juga diungkapkan artis Raffi Ahmad.

Raffi yang juga mendapat suntikan dosis kedua pada Rabu mengajak masyarakat Indonesia tidak takut menjalani vaksinasi Covid-19.

"Ayo semuanya (masyarakat) jangan takut divaksin, tetap semangat. Pak Presiden saja sudah divaksin," ujarnya dipantau dari siaran langsung Sekretariat Presiden, Rabu.

"Kita semua juga percaya sama pemerintah karena pemerintah akan melakukan yang terbaik," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Raffi mengaku penyuntikan vaksin dosis kedua kali ini tidak terasa sakit.

Baca juga: Raffi Ahmad: Ayo Masyarakat Jangan Takut Divaksinasi Covid-19

Menurutnya, rasa ketika disuntik vaksin hanya seperti digigit semut. Kemudian, dari sisi efek samping, Raffi pun tidak merasakan hal serius.

Dia menyebut hanya merasa mengantuk dan pegal setelah disuntik vaksin perdana pada 13 Januari 2021.

"Saya merasakan cuma mengantuk dan pegal saja. Tidak ada yang gimana-gimana. Jadi biar orang-orang tidak usah takut. Kita sudah divaksin dan alhamduliaj kita sehat," tutur Raffi.

"Mudah-mudahan semua mau divaksin. Ini kan vaksin salah satu senjata kita untuk bisa kuat dan sehat," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com