Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Donor Plasma Konvalesen, Airlangga Hartarto Ceritakan Pengalamannya

Kompas.com - 21/01/2021, 15:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto diketahui mendonasikan plasma konvalesen pada Senin (18/1/2021) di Jakarta.

Hal ini berarti, dirinya pernah terpapar Covid-19. Sebab, plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.

Hingga kini Airlangga secara pribadi belum mengumumkan langsung pernah terpapar Covid-19.

Pada kesempatan dalam Press Briefing Kamis (21/1/2021), ia memilih menceritakan pengalamannya menjadi donor plasma konvalesen.

Baca juga: Regulasi Vaksin Mandiri Sedang Disiapkan, Airlangga: Akan Diberikan Gratis kepada Karyawan

Ia menuturkan bahwa yang bisa mendonasikan plasma konvalesen hanya mereka yang sudah pernah terjangkit Covid-19 atau penyintas.

"Pertama tentu donor plasma konvalesen itu hanya bisa diberikan oleh yang pernah terjangkit Covid-19. Nah, tentu donor plasma ini sangat diperlukan karena kita yang sudah sembuh itu ada 764.708 orang," kata Airlangga, Kamis (21/1/2021).

Sehingga, menurutnya sangat penting gerakan plasma konvalesen terus didorong. Sebab, menurut hitungannya, jika 10 persen saja dari pasien sembuh tersebut berdonasi, maka akan ada 76.000 plasma konvalesen yang tersedia.

"Itu bisa menyelamatkan jiwa manusia karena berdasarkan penelitian yang dilaporkan oleh menteri PMK, itu mereka yang Orang Tanpa Gejala dan mereka yang sedang, tingkat kesembuhannya bisa mencapai 100 persen, sedangkan mereka yang berat bisa mencapai 85 persen," ujarnya.

Baca juga: Saat Airlangga Tak Menjawab Ketika Ditanya Pernah Mengidap Covid-19...

Ia berpendapat, plasma konvalesen menjadi salah satu kunci menurunkan tingkat kematian. Namun, tidak semua orang yang sempat terpapar Covid-19 bisa mendonasikan plasma konvalesen.

Airlangga mengatakan, hanya orang yang dinyatakan sehat dan didominasi oleh pria yang diizinkan mendonasikan plasma.

"Donor wanita yang pernah melahirkan itu tidak bisa. Dan juga untuk menjadi donor harus di-screen terhadap penyakit ikutan, kemudian penyakit lain dan tingkat Hemoglobinnya dan tidak kalah penting tingkat imunoglobulinnya, " tambah dia.

Baca juga: Airlangga Hartarto yang Terungkap Pernah Terinfeksi Covid-19...

Ia juga menyebut bahwa hanya 2 dari 10 pendaftar yang akhirnya memenuhi persyaratan menjadi donor plasma konvalesen.

Selain itu, berdasarkan ceritanya, orang yang dapat mendonasikan lebih efektif adalah mereka yang telah maksimal tiga bulan menjadi penyintas Covid-19.

"Kalau semakin lama semakin tidak efektif, karena daya tahan tubuhnya atau imunnya bisa lebih terbatas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com