“Jadi menurut saya strateginya tidak berbasis data, artinya akan misleading,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Dicky mengatakan, saat ini strategi 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan tidak lagi bisa maksimal jika perilaku mobilitas dan interaksi serta keramaian di masyarakat masih tetap ada. Apalagi ditambah dengan adanya strain baru Covid-19.
Oleh karena itu, menurut dia, jika strategi pemerintah tidak diubah, kondisi tiga bulan ke depan berpotensi lebih buruk.
Dicky berharap pemerintah dapat mengubah strategi saat ini dengan strategi berbasis data, perkembangan pernyakit, dan riset terkini.
Baca juga: Kasus Covid-19 Catat Rekor 4 Hari Beruntun, Pemerintah Dinilai Tak Antisipasi Prediksi
“Ini yang harus diperbaiki, kalau tidak, ya kita akan begini-begini aja, dan ini situasi sudah sangat serius, semua tren naik, semua indikator meningkat ,” ucap dia.
Menkes belum maksimal
Sementatara itu, menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Faqih, kinerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum maksimal dalam menekan laju penularan Covid-19.
"Karena saya mendapat informasi bahwa Menkes ini mendapat prioritas dari Presiden itu hanya dua, yakni suskeskan vaksinasi dan penanganan Covid-19. Yang saya melihat ada akselerasi (percepatan) di masalah vaksinasi," ujar Daeng.
"Tapi penanganan untuk menekan laju infeksi kayaknya masih belum (maksimal). Sebab terus meningkat ini (kasus positif Covid-19)," lanjutnya.
Sehingga, menurutnya, semua pihak harus mendukung upaya penanganan Covid-19 oleh pemerintah.
Langkah antisipasi pemerintah
Pemerintah sendiri telah memberikan sejumlah imbauan dan menyusun langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Setelah menyampaikan prediksi soal lonjakan kasus, Budi Gunadi meminta masyarakat mengurangi mobilitas selama dua minggu.
Hal ini untuk mencegah terjadinya penyebaran virus pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Kurangi mobilitas teman-teman sejak tanggal 11 (Januari), selama 2 minggu," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Menkes Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas Mulai 11 Januari
Sebab, Budi mengatakan, kasus aktif Covid-19 umumnya naik 30-40 persen setelah libur panjang.
Hal ini akan memberikan tekanan ke rumah sakit dan membebani kinerja para tenaga kesehatan.
Bahkan, sebelum liburan dimulai pun, kondisi rumah sakit di Tanah Air sudah cukup penuh oleh pasien Covid-19.